Kisah Anak ke-9 , Pemanjat Tiang Bendera Sering Bantu Ayah Panjat Kelapa

rumah joni
rumah joni (Foto : )
Yohanes Andi Kala Gala alias Joni kini berada di Jakarta. Dia diundang untuk menonton Pembukaan Asian Games dan bertemu dengan Presiden Jokowi.  Joni  sembilan bersaudara adalah anak petani miskin yang kini bisa melihat kemegahan Jakarta sambil sejenak melupakan rumahnya yang  berdinding bebak. Di kampung, Joni sering memanjat kelapa, membantu ayahnyaRumah Joni  terletak di dusun halimuti desa Silawan Belu, Nusa Tenggara Timur .  Rumah keluarga Joni berdindingkan bebak atau pelepah pohon gelang dan berukuran kecil ditempati joni bersama kedua orangtua dan 8 saudara lainnya. Joni merupakan anak ke-9 dari 9 orang saudaranya. Joni terlahir dari pasangan petani miskin Victorino Marchal dan Lorenca Gama.https://youtu.be/TSCrnDEFhmsDi kampungnya, Joni seperti kebanyakan anak-anak di desanya . Joni juga kerap membantu keluarganya dengan memanjat pohon kepala untuk diambil buahnyaSaat  upacara peringatan Kemerdekaan RI  ke-73 di garis batas negara, Joni menuturkan aksinya itu secara spontan dilakukan dan tidak ada paksaan dari pihak mana pun.  Sebetulonya saat itu Joni tengah sakit perut dan tak ikut upacara. Namun, saat mendengar  kepanikan bendera tidak bisa berkibar, joni pun langsung berlari menuju tiang bendera  dan dengan cepat memanjat hingga ke ujung tiang bendera setinggi belasan meter  dan menarik ujuk tali yang terputus  hingga sang merah putih berhasil dikibarkan di garis batas negara .Ayahnya ,Victorino merasa takut melihat aksi heroik yang dilakukan anak bungsunya karena khawatir tiang patah dan anaknya bisa menjadi korban. Namun apa yang dikuatirkan ayahnya Joni  berbalik menjadi rasa bangga.Aksi heroik yang ditunjukkan Joni mendapatkan berbagai apresiasi para pejabat daerah hingga pusat.  Tentu masih banyak bocah-bocah miskin yang cinta negeri ini melakukan kegiatan positif untuk membantu keluarga  bahkan negerinya tapi mungkin aksi  mereka tidak terlihat heroik dan patriotik d serta  tertangkap kamera hingga viral di dunia maya . Dan setelah 73 tahun merdeka, sudah seharusnya anak-anak petani miskin seperti Joni mendapat perhatian dari Negara tanpa harus menunggu aksi menantang bahaya viral di dunia maaLaporan Fritz Floris dari Kupang, NTT.