Antv – Setelah terbebas dari masa rehabilitasinya terkait kasus penyalahgunaan narkoba beberapa waktu lalu, komika Coki Pardede tampaknya sudah mulai aktif di beberapa podcast, terutama di Youtube Majelis Lucu Indonesia (MLI).
Coki bersama dengan sahabatnya yang juga seorang komika, Tretan Muslim dengan berat hati mengabarkan bahwa mereka tidak akan membuat konten lagi di kanal Youtube MLI.
"Dengan berat hati, gue dan Tretan Muslim ingin mengabarkan, kami tidak akan bikin konten lagi di YouTube MLI," ujar Coki Pardede dikutip dari kanal YouTube Majelis Lucu Indonesia pada Jumat, 21 Oktober 2022.
Menurut Coki, tak semua apa yang netizen inginkan, bukan berarti bisa mereka lakukan.
"Tapi sayang, apa yang kalian inginkan bukan berarti harus kami lakukan," ujar Coki Pardede.
Tretan Muslim pun turut menjelaskan bahwa ia bersama sahabatnya tersebut tidak akan ada lagi dalam acara duet CokMus yang ditayangkan di Youtube Majelis Lucu Indonesia.
"Sekali lagi saya tegaskan bahwa saya dan Coki Pardede, duet CokMus tidak akan ada lagi di YouTube Majelis Lucu Indonesia,” tegas Tretan Muslim menambahkan.
Kendati demikian, Coki Pardede mengharapkan agar semua penggemar masih tetap memberikan dukungan terhadap apapun yang mereka lakukan, baik itu bisnis maupun konten yang dilakukan secara pribadi.
"Kami berharap kalian semua masih memberikan support kepada apapun yang kami lakukan. Mau itu bisnis atau konten apapun yang kami lakukan sendiri-sendiri," ucap Coki.
Tretan Muslim pun kembali menegaskan jika mereka pamit dari Youtube MLI. Ia juga mengungkapkan rasa terimasih kepada para penggemar MLI. Ia juga mengaku bahwa tidak sedang berbohong, melainkan benar-benar pamit dari Youtube tersebut.
"Kalau begitu kami pamit dari YouTube MLI. Terima kasih umat lucu, kali ini tidak ada tapi bohong. Ini beneran pamit," tutup Tretan.
Untuk diketahui, Coki Pardede dan Tretan Muslim telah sering tampil bersama selama kurang lebih lima tahun. Kemudian mereka membuat konten di kanal Youtube Majelis Lucu Indonesia yang didirikan oleh Tretan Muslim, Joshua Suherman dan Fico Fazhriza.
