Masih Ada dan Kali ini Warga di Tanah Karo yang Tolak Pemakaman Jenazah PDP Covid-19

Masih Ada dan Kali ini Warga di Tanah Karo yang Tolak Pemakaman Jenazah PDP Covid-19 (Foto Dok. Pemakaman - Istimewa)
Masih Ada dan Kali ini Warga di Tanah Karo yang Tolak Pemakaman Jenazah PDP Covid-19 (Foto Dok. Pemakaman - Istimewa) (Foto : )
Penolakan terhadap pemakaman jenazah PDP Covid-19 masih ada dan masih terjadi, kali ini dilakukan oleh sejumlah warga di Desa Salit, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.
Mereka menolak jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19, Selasa (26/5/2020) dan akibat dari penolakan itu, jenazah PDP wanita berinisial SU berusia 53 tahun itu dimakamkan di Kota Medan.Menurut informasi yang berhasil dihimpun, SU sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Kabanjahe dan berstatus PDP karena memiliki gejala sesak napas.Jenazah SU pun rencananya dimakamkan di Desa Salit, Tanah Karo. Namun warga menolak karena belum mendapatkan sosialisasi pemakaman corona dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut.Jenazah SU dibawa ke Medan dan dimakamkan di pemakaman khusus corona yang berada di Kelurahan Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu.Kepala Dinas Kesehatan Tanah Karo Irna Safrina saat dikonfirmasi membenarkan penolakan jenazah SU.“Iya benar, penolakan tersebut terjadi kemarin,” ujar Irna kepada kumparan, Rabu (27/5/2020).Namun, Irna tidak menjelaskan secara mendetail riwayat penyakit SU dan kronologi penolakan. Hanya saja dia memastikan dari hasil rapid test, SU diketahui non-reaktif virus corona.Irna mengatakan, jenazah SU dimakamkan dengan protokol COVID-19 karena berstatus PDP.“Hasil rapid testnya non-reaktif,” ujar Irna.Di tempat terpisah, Wakil Ketua Gugus Tugas COVID-19 Sumut Alwi Mujahid mengaku sangat menyayangkan penolakan jenazah PDP tersebut karena menurutnya, peristiwa ini merupakan tragedi kemanusiaan yang siapa saja bisa mengalaminya.“Kalau ada yang seperti itu, kita harus ikut prihatin. Bukan justru menstigma, mengucilkan dan menolak. Karena semua orang bisa kena dan tidak ada yang mau kena, kebetulan pada tempat yang salah kena virus ini kenalah, dia meninggal," ujar Alwi yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Sumut.Alwi membantah terkait kurangnya sosialisasi soal COVID-19 oleh Gugus Tugas Sumut kepada masyarakat. Sejauh ini, kata dia, sosialisasi yang dilakukan Gugus Tugas sudah sangat maksimal.
“Kalau sosialiasi, sudah jenuh (masyarakat) dengan sosialisasi, yang ada kayak angin lalu aja itu memang. Ini persaudaraan kita sangat rapuh. COVID ini mempertontokan kita seolah berkawan, bagus, dan apa adanya. (Kita) Bersaudara bagus. Ternyata tidak rupanya,’’ pungkas Alwi.