Kabareskrim Bantah Tuduhan Uang 1 Miliar RM di Kapal Malaysia Equanimity

Kalah di PTUN, Polri Kembalikan Kapal Pesiar Equaminity
Kalah di PTUN, Polri Kembalikan Kapal Pesiar Equaminity (Foto : )
Penyitaan kapal yach mewah Malaysia Equanimity di dekat Pelabuhan Benoa berbuntut tuduhan soal penemuan uang sebesar 1 miliar ringgit Malaysia di kapal tersebut. Media Malaysia mempertanyakan untuk siapa uang yang ada di dalam kapal tersebut.  Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto membantah tuduhan pemberitaan dari salah satu media di Malaysia. Ia bahkan mempertanyakan kredibilitas media yang menyebarkan kabar itu. “Media itu justru melakukan framing pemberitaan menjadi ‘Penyiasat Indonesia menjumpai 1 billion ringgit tersimpan rapi dalam kapal Jo Lo. Siap berbalut kertas hadiah. Untuk siapa ya pak?’,” kata Ari mengutip pemberitaan media itu.“Tapi basis data pemberitaan media itu, berasal dari hanya tangkapan gambar atau screenshoot Facebook. Ironisnya, tangkapan gambar itu juga tidak menampilkan link dari akun Facebook tersebut. Bahkan juga tidak ada nama si pembuat status itu,” ujar Ari seperti dalam keterangan persnya yang diterima Antv.Ari kemudian membandingkan dengan model pemberitaan media di Indonesia. “Media di Indonesia lebih bertanggung jawab. Mereka meletakkan, minimal, back link saat membuat berita dari unggahan di media sosial,” jelas Ari. “Jadi, bagi saya, itu media recehan. Media penyebar hoaks. Enggak usah dipercaya,” tegas Ari.Ari menguraikan, bahwa jajarannya sudah bekerja sesuai dengan prosedur penyelidikan dan penyidikan yang ditetapkan. “Saat satgas melakukan proses penggeledahan dan penyitaan kapal milik Malaysia Equanimity pada 28 Februasi 2018, semuanya sesuai prosedur. Mulai dari proses penggeledahan dan penyitaan terdokumentasikan. Bahkan selalu mendapat pendampingan dari kru kapal dan penasihat hukum perusahaan pemilik kapal,” urai Ari.Dalam proses itu juga, jajarannya tidak menemukan seperti yang disebutkan media itu. “Saat proses tersebut juga tidak ditemukan barang apapun selain dokumen-dokumen dan fisik kapal,” jelas Ari.Selain itu juga, lanjut Ari, pengungkapan terkait kasus kapal Malaysia Equanimity itu juga merupakan hasil operasi gabungan.“FBI meminta Polri untuk melakukan joint operation dalam penyitaan terhadap kapal Malaysia Equanimity itu. Sebab FBI tengah melakukan proses penyidikan atas kapal tersebut. Bahkan selama proses hingga hari ini, FBI juga tetap berdampingan dengan Polri menuntaskan kasus ini” lanjut Ari.“Sekarang, kami justru menunggu saudara kami di Malaysia untuk memberikan keterangan lebih lanjut mengenai berita hoaks itu. Terlebih lagi hubungan Malaysia dengan Indonesia sedang harmonis seperti ini,” kata Ari.Pekan lalu, pihak berwenang Indonesia, yang bekerja dengan Biro Investigasi Federal, menyita  kapal pesiar milik Low, atau Low Thaek Jho, di Bali.  Menurut Malaysiakini, Low dikatakan sebagai penasihat rahasia dan penasihat bisnis Perdana Menteri Najib Razak. 1Malaysia Development Bhd adalah gagasan Najib.