RS Lapangan Jatim Mulai Beroprasi Rawat 16 Pasien Positif COVID-19

rs lapangan jatim
rs lapangan jatim (Foto : )
RS lapangan Jawa Timur memiliki daya tampung 200 hingga 500 pasien. Saat ini merawat 16 pasien positif COVID-19.
RS Lapangan Jawa Timur (Jatim) merawat 16 pasien positif COVID – 19.  RS Lapangan yang dikelola di bawah kendali Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 Provinsi Jatim merawat 9 pasien laki-laki dan 7 perempuan. RS Lapangan dengan daya tampung 200 hingga 500 pasien ini berada di Jalan Indrapura Nomor 17, Surabaya, Jatim.Sebaran daerah asal ke-16 pasien tersebut sebagai berikut, Kota Surabaya 5 pasien, Kabupaten Sidoarjo 2, Jombang 2, Wonogiri 1, Mojokerto 1, Pasuruan 1, Nganjuk 1, Tuban 1 dan Bojonegoro 1.Terkait dengan kasus penyebaran virus SARS-CoV-2 di provinsi ini, Gugus Tugas Nasional telah mendorong bantuan mobil combat COVID-19 berjumlah 2 unit untuk Provinsi Jatim. Melalui pengujian sampel swab secara massif diharapkan tracing dan tracking terhadap potensi penyebaran dapat ditekan sedini mungkin.Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif  per hari ini, minggu (31/5) adalah mulai dari DKI Jakarta 7.348 orang, Jawa Timur 4.857, Jawa Barat 2.260, Sulawesi Selatan 1.541, Jawa Tengah 1.403 dan wilayah lain sehingga totalnya 26.473.Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 2.082 disusul Jawa Barat ada 619, Jawa Timur sebanyak 609, Sulawesi Selatan 596, Jawa Tengah 361, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 7.308 orang.Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.Selanjutnya Gugus Tugas merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 20 kasus, Bali 465 kasus, Banten 861 kasus, Bangka Belitung 46 kasus, Bengkulu 91 kasus, Yogyakarta 236 kasus.Selanjutnya di Jambi 97 kasus, Kalimantan Barat 189 kasus, Kalimantan Timur 295 kasus, Kalimantan Tengah 410 kasus, Kalimantan Selatan 919 kasus, dan Kalimantan Utara 165 kasus.Kemudian di Kepulauan Riau 197 kasus, Nusa Tenggara Barat 636 kasus, Sumatera Selatan 982 kasus, Sumatera Barat 567 kasus, Sulawesi Utara 339 kasus, Sumatera Utara 409 kasus, dan Sulawesi Tenggara 244 kasus.Adapun di Sulawesi Tengah 128 kasus, Lampung 133 kasus, Riau 117 kasus, Maluku Utara 153 kasus, Maluku 223 kasus, Papua Barat 168 kasus, Papua 675 kasus, Sulawesi Barat 92 kasus, Nusa Tenggara Timur 92 kasus, Gorontalo 94 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.