Novel Baswedan: Jangan Jadi Pelemah Lawan Korupsi

Novel Baswedan
Novel Baswedan (Foto : )
www.antvklik.com- Sesaat setelah tiba di gedung KPK, penyidik senior KPK Novel Baswedan meminta kasus kekerasan yang menimpanya tak menjadikan para aktivis antikorupsi dan KPK menjadi lemah." Terima kasih banyak kepada semua pihak yg menyambut, termasuk media.Kejadian saya ini jangan menjadi pelemah bagi para penggiat anti korupsi dan juga kpk..tapi sebaliknya dapat menjadi penyemangat untuk terus melawan korupsi.Setelah menjalani perawatan selama 10 bulan Novel di Singapura, hari ini penyidik KPK Novel Baswedan tiba kembali di tanah air dan mendatangi gedung KPK di Kuningan. Puluhan wartawan, aktivis antikorupsi dan mantan Pimpinan KPK sejak pagi hari sudah bersiap di Gedung KPK untuk menyambut kedatangan Novel Baswedan.["Doakan saya segera sembuh utk dapat kmbali bekerja..karena saya msh harus menjalani operasi susulan pada akhir maret 2018,"kata Novel Baswedan kepada wartawan di Gedung KPK, Kamis 22/2 /2018siang.Setelah menjalani perawatan intensif dan menjalani beberapa kali operasi, kondisi mata kanan Novel sudah bisa melihat, tetapi masih membutuhkan bantuan. Mata kiri tidak bisa melihat karena masih menunggu operasi tahap kedua.Novel Baswedan sebelumnya menyampaikan pesan kepada seluruh pihak yang  ada pada garis pemberantasan korupsi untuk tidak berhenti atau melambat dalam pemberantasan korupsi. Juru bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan dokter rumah sakit di Singapura sudah memeriksa jahitan mata kiri Novel Baswedan dan memastikan untuk selanjutnya dapat menjalani proses rawat jalan di Jakarta.Sang penyidik handal tersebut masih menunggu pelaksanaan operasi tahap kedua berupa penambahan kornea tiruan agar mata kirinya dapat kembali melihat.Pada 10 April 2017 lalu, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua pria yang menggunakan sepeda motor, saat berjalan pulang dari masjid dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibatnya, mata kiri sang penyidik yang tak gentar sedikit pun terhadap aksi teror para pelaku rasuah di negeri ini, tak berfungsi.Selain disiram air keras, Novel beberapa kali mengalami ancaman kekerasan. Sebagai penyidik senior, Novel sering ditugaskan untuk menangani kasus korupsi berskala besar. Novel di antaranya menangani kasus dugaan korupsi dalam pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).Novel juga memimpin penyidikan kasus dugaan korupsi dalam pengadaan simulator ujian suratizin mengemudi (SIM) Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas Polri) pada 2004.Novel juga tercatat membawa sejumlah kasus besar di KPK hingga ke pengadilan, di antaranya kasus wisma atlet dan kasus dugaan suap Pekan Olahraga Nasional Riau (PON Riau).
Laporan Sandy March dari Jakarta