Misteri 5 Gempa yang Terjadi Hari Ini Terkuak, Ternyata Ini Sebabnya

Misteri 5 Gempa yang Terjadi Hari Ini Terkuak, Ternyata Ini Sebabnya (Foto Grafik BMKG)
Misteri 5 Gempa yang Terjadi Hari Ini Terkuak, Ternyata Ini Sebabnya (Foto Grafik BMKG) (Foto : )
Misteri 5 gempa bumi yang terjadi hingga sore hari ini, Selasa (7/7/2020), perlahan mulai terkuak. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri mencatat adanya 5 gempa tektonik itu dengan kekuatan bervariasi mulai 4,0-6,1 M di sejumlah wilayah berbeda.
Kelima gempa itu terjadi di Donggala (4,0 M) pada pukul 03.31 WIB; Jepara (6,1 M) pada pukul 05.54 WIB; Rangkasbitung (5,4 M) pukul 11.44 WIB; Pangandaran (5,0 M) pada 12.17 WIB, dan Bengkulu (5,2 M) pada puul 13.16 WIB.Menurut para pakar Gempa dari Universitas Gadjah Mada Gayatri Indah Marliyani menjelaskan sangat sedikit kemungkinan kelima gempa itu terjadi sebagai satu sebab-akibat. Hal itu jika dilihat dari mekanisme kegempaanya."Sebenarnya kalau dilihat mekanismenya berbeda-beda, jadi kecil sekali kemungkinan saling berkaitan," kata Gayatri saat dihubungi awak media Selasa (7/7/2020) sore.Gayatri merinci, untuk gempa di Jepara, aktivitas kegempaan yang terjadi disebabkan adanya sesar turun.Sedangkan pada gempa Rangkasbitung, mekanisme yang terjadi adalah sesar naik."Beda dengan yang di Jepara tadi, ini kemungkinan akibat robekan akibat gaya tekan ke bawah dan horisontal yang kuat di daerah ini," sebutnya.
Sementara itu untuk gempa yang ada di Pengandaran, Gayatri mengatakan lokasi itu sudah biasa terjadi gempa dengan kekuatan 4-5 M, karena terjadi di kedalaman 10 km, zona prisma akresi atau megathrust. "Di zona prisma akresi (megathrust) ini biasanya sesarnya naik, memang zona ini banyak terjadi gempa-gempa dengan magnitudo 4-5 cukup sering terjadi, bisa jadi kebetulan saja waktunya berdekatan," ujarnya."Mungkin juga kejadian gempa Rangkasbitung sedikit mengganggu kesetimbangan sesar di dekatnya yang memang sudah berada pada posisi kritis untuk bergerak," ungkap Gayatri.Gayatri pun menegaskan bahwa di lokasi-lokasi gempa memang terdapat sesar yang aktif, sehingga wajar jika terjadi banyak gempa.Hal itu tidak kemudian mengindikasikan adanya keterkaitan antara satu gempa dan gempa yang lain."Kalau saya lihat event-event ini tidak menjadi sebab-akibat, memang daerah tektonik aktif, gempa akan selalu terjadi," pungkasnya.Sementara itu menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, melalui keterangan resminya menyampaikan bahwa tidak ada keterkaitan antara gempa satu dan lainnya yang terjadi hari ini."Gempa yang terjadi secara beruntun pada hari ini tidak memiliki kaitan dengan gempa yang terjadi sebelumnya," ucap Daryono.Kelima gempa berada pada sumber dan kedalaman yang berbeda, juga terjadi akibat mekanisme yang berbeda pula.Lebih lanjut, Daryono menjelaskan sebenarnya gempa-gempa yang terjadi hari ini merupakan bentuk pelepasan tegangan pada masing-masing sumber gempa."Masing-masing sumber gempa mengalami akumulasi medan tegangan sendiri-sendiri, mencapai stress maksimum sendiri-sendiri, hingga selanjutnya mengalami rilis energi sebagai gempa juga sendiri sendiri," jelasnya.Gempa beruntun yang terjadi hari ini merupakan suatu hal yang logis bagi Indonesia yang memiliki banyak sumber gempa."Kita memang memiliki banyak sumber gempa sehingga jika terjadi gempa di tempat yang relatif berdekatan lokasinya dan terjadi dalam waktunya yang relatif berdekatan maka itu hanya kebetulan saja," pungkasnya pula.