Anggota Komisi I Meutya Hafid: Pernyataan Prabowo Bisa Lukai Hubungan Indonesia-Palestina

Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Calon Presiden dan Wakil Presiden
Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Calon Presiden dan Wakil Presiden (Foto : )
Newsplus.antvklik.com- Pernyataan Prabowo berpotensi melukai hubungan baik Indonesia - Palestina."Pernyataan Pak Prabowo (yang tidak masalah dengan rencana Australia untuk memindahkan ibukota Israel ke Yerusalem) bertolak belakang dengan semangat konstitusi kita dimana dalam pembukaan Undang undang dasar disebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,"kata Wakil Ketua Fraksi Golkar dan anggota Komisi 1 DPR RI Meutya Hafid dalam keterangan persnya hari ini menanggapi pernyataan Prabowo.Seperti diberitakan sebelumnya, Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan bukan masalah bagi Indonesia jika pemerintah Australia benar-benar mewujudkan rencana memindahkan kedutaan di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Berbicara dalam Indonesia Economic Forum di Jakarta, pada Rabu (21/11), Prabowo membahas soal rencana tersebut. "Mengenai pemindahan kedutaan, saya belum membaca mengenai keputusan (final) Australia mengenai pemindahan kedutaannya ke Yerusalem," ujarnya. "Sebagai pendukung Palestina, kami tentu punya opini sendiri. Namun, Australia juga adalah negara independen dan berdaulat sehingga kita harus menghormati kedaulatan mereka," kata Prabowo.Menurut Meutya, pemindahan kedutaan ke Yerusalem adalah bentuk pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel, ini sama dengan mendukung Penjajahan Israel atas Palestina," Indonesia sepatutnya memprotes rencana tersebut, oleh negara manapun termasuk Australia.Terlepas dari itu Pernyataan Pak Prabowo berpotensi melukai perjuangan bangsa Palestina, juga perjuangan masyarakat di Indonesia yang selama ini berjuang untuk saudara saudara kita di Palestina. Selama ini Palestina menganggap Indonesia sebagai sahabat sejati karena Indonesia selalu berani membela kepentingan Palestina di hadapan negara2 di PBB,"katanya.Indonesia menyatakan protes resmi di PBB ketika AS berencana memindahkan kedutaannya di Yerusalem."Jika betul melaksanakan rencana pemindahan  kedutaannya ke Yerusalem, Australia berpotensi melanggar sejumlah resolusi PBB yang telah menetapkan bahwa Yerussalem dibawah naungan PBB. Sebagai negara sehabat kita sepatutnya mengingatkan Australia sebagaimana pemerintah telah memprotes langkah AS,"katanya.Kami mengajak semua pihak di dalam negeri untuk terus memperjuangkan hak-hak Palestina apalagi mengingat Al Aqsa berada di Yerusalem dan merupakan salah satu tempat suci,"kata Meutya Hafid..