Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, Apa Pendapat Warga Jakarta?

Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, Apa Pendapat Warga Jakarta
Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur, Apa Pendapat Warga Jakarta (Foto : )
Pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur menuai sejumlah reaksi dari masyarakat Jakarta, dan bagi mereka, keputusan itu punya dampak positif dan negatif, meski tetap kebanyakan dari mereka hanya berharap kebijakan tersebut bisa membawa dampak perubahan yang baik bagi bangsa.
newsplus.antvklik.com
– Salah satu warga Jakarta bernama Devi, 29, mengatakan, dirinya tak mempermasalahkan pemindahan ibu kota, karena dia sangat meyakini pusat perekonomian di Jakarta tidak banyak berubah karena sudah lama berjalan.“Harapannya sih, pemerintah bisa merancang dengan baik, bisa mematangkan dengan benar. Jangan sampai pindahan ibu kota ini jadi salah perhitungan,” ujar Devi, Selasa (27/8/2019).Pemindahan ibu kota, menurut Devi, patut disyukuri karena kepadatan Jakarta setidaknya bisa berkurang sedikit, serta angka kemacetan, diharapkan juga bisa berkurang cukup pesat dengan kebijakan tersebut.Meski demikian, Devi melihat ada kekhawatiran atau sisi buruk kepindahan ibu kota itu, di mana Kalimantan bisa saja berpotensi mengalami kerusakan lingkungan seperti di Jakarta.“Takutnya jadi jelek karena jadi ibu kota. Takutnya pohon-pohon ditebangin dijadiin gedung bertingkat kaya Jakarta,” imbuhnya.Warga lainnya bernama Somad, 28, meminta pemerintah pusat tidak melupakan Jakarta meskipun sudah pindah kantor ke Kalimantan Timur, dan masalah-malasah klasik rakyat kecil di Jakarta harus tetap diselesaikan sampai tuntas.“Kemiskinan diperhatikan, jumlah penduduknya, penataan tata kelola kotanya mau gimana, jangan sampai salah kaprah,” kata Somad.Somad kemudian menuturkan bahwa dirinya sebetulnya ingin Jakarta tetap menjadi pusat ekonomi Indonesia meski ibu kotanya sudah pindah, sehingga rakyat kecil yang sudah terlanjur mengadu nasib di Jakarta bisa tetap menghidupi keluarganya.“Harapannya Jakarta tetap menjadi pusat perekonomian. Mudah-mudahan Kalimantan itu hanya jadi ibu kota,” imbuh pria yang berprofesi sebagai pedagang nasi goreng itu.Komentar senada dilontarkan Ardiyanto, 18, mahasiswa asal ibu kota punya harapan lain, dan percaya dengan lepasnya status DKI Jakarta sebagai ibu kota bisa membawa perubahan bagi kotanya.“Harapannya sih kedepannya Jakarta bisa lebih bagus pasca melepas status DKI,” ucap Ardiyanto.Dengan ibu kota dipindah, lanjut Ardiyanto, pemerataan pembangunan bisa terbuka lebar. Secara otomatis kemacetan akan berkurang. Sehingga Jakarta secara bertahap bisa menyelesaikan masalah warganya.“Minusnya, pasti bakal ada potensi konflik horizontal. Pemerintah harus tak anggap remeh potensi konflik ini. Kalau bisa kedepannya juga ada pemilihan wali kota di Jakarta. Biar otonominya kayak daerah-daerah lain,” katanya.Sementara itu, Edi Maryadi, 32, menganggap status DKI bukan sebuah masalah besar apabila dilepas dari Jakarta dan berharap urbanisasi nantinya tidak terus menerus menerjang Jakarta.“Soalnya apa-apa sekarang orang daerah maunya ke Jakarta melulu. Nah sekarang kalo udah nggak jadi ibu kota masih pada mau nggak ya (ke Jakarta, Red),” kata Edi Maryadi.Meski demikian, Edi Maryadi meminta kepada pemerintah untuk tetap menjaga kebesaran nama kota Jakarta meski bukan lagi ibu kota. Ia tidak mau Jakarta tidak lagi memiliki daya sorot.“Maunya Jakarta bisa tetap jadi kota yang maju jangan sampai buat Jakarta jadi mundur. Berharap segala hingar bingar di Jakarta masih dan akan terus ada,” ucapnya.Berbeda dengan komentar sebelumnya, Shinta, 24, merasa kecewa ibu kota akan dipindah, pasalnya, Jakarta sekarang tengah berkembang menjadi kota maju layaknya kota-kota besar dunia, sehingga perpindahan ibu kota ini tentu berpotensi menghambat perkembangan.“Ya agak kecewa sih karena kan semua infrastruktur, transportasi sudah dan sedang berkembang di Jakarta,” ucap Shinta.Selain itu, nasibnya pun sebagai karyawan swasta bisa terpengaruh oleh rencana ini. Sebab bisa saja kantor tempatnya bekerja memutuskan memindahkan lokasi kantornya.“Mau nggak mau harus ikut (keputusan kantor). Tapi masih lama sih itu ya, urusan nanti itu,” pungkasnya. Dari Berbagai Sumber