Gila! Baru Disebut Sebagai Obat Virus Corona, Harga Chloroquine dan Pil Kina Langsung Melambung

Gila! Baru Disebut Sebagai Obat Virus Corona, Harga Chloroquine dan Pil Kina Langsung Melambung (Foto Tangkap Layar Twitter)
Gila! Baru Disebut Sebagai Obat Virus Corona, Harga Chloroquine dan Pil Kina Langsung Melambung (Foto Tangkap Layar Twitter) (Foto : )
Sejak Presiden Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah telah memesan Chloroquine untuk membantu penyembuhan pasien virus corona, banyak orang yang mencari obat ini di apotek.
Namun, obat yang harus ditebus dengan resep dokter ini memang terbilang langka, karena biasanya hanya tersedia di daerah endemik Malaria, seperti di Papua.Kelangkaan akan Chloroquin membuat harga obat generiknya atau obat yang memilki khasiat sejenis, yakni Kina, juga ikut melambung tinggi di sejumlah E-commerce.Menurut foto tangkapan layar pengguna Twitter
@GundiDr, obat generik Chloroquin dijual di beberapa E-commerce dengan harga Rp300 ribu hingga Rp500-an ribu per strip.Padahal, sebelum disebut sebagai obat penyebuh untuk pasien terinfeksi virus corona Covid-19, harganya antara Rp18.000 - Rp20.000 per strip.https://twitter.com/GundiDr/status/1241188726639710210 Presiden Joko Widodo baru-baru ini mengatakan kalau pihaknya telah memesan jutaan obat yang berpotensi membantu penyembuhan pasien positif virus corona.Meski hingga saat ini belum ada antivirus yang bisa menyembuhkan COVID-19. Obat itu adalah Avigan yang dipesan sebanyak 2 juta dan Chloroquine yang dipesan 3 juta.Hal yang sama juga diungkapkan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri).Dalam konferensi pers Sabtu (21/3/2020) sore Yuri mengatakan bahwa pemerintah sudah mulai mendatangkan obat Avigan dan Chloroquine untuk digunakan di Indonesia.Kedua obat itu secara pengalaman telah digunakan oleh negara-negara lain dan memberikan respons positif pada pasien virus corona.Yuri lantas menambahkan, Chloroguine sendiri telah akrab digunakan tenaga medis di Indonesia untuk menyembuhkan malaria. Namun, ia menekankan bahwa obat ini digunakan untuk membantu penyembuhan COVID-19 dan bukan pencegahan, sehingga masyarakat tak perlu membeli dan menyimpan obat ini."Obat ini (Chloroquine) untuk penyembuhan, bukan untuk pencegahan. Tidak perlu menyimpan dan membeli Chloroquine," ucapnya.Ia juga menambahkan bahwa Chloroquine adalah obat keras sehingga penggunaannya harus melalui resep dan pengawasan dokter."Ingat, Chloroquine adalah obat keras yang hanya bisa dibeli oleh resep dokter dan pengawasan tenaga kesehatan, sehingga tidak perlu ramai-ramai membelinya. Kita harapkan tak ada persepsi yang salah," kata Yuri. Berikut Keterangan Lengkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto: