Geger Bayi Hiu 'Dajjal' Bermata Mirip Manusia, Ternyata Ini Penyebabnya

Geger Bayi Hiu 'Dajjal' Bermata Mirip Manusia, Ternyata Ini Penyebabnya (Foto Dok. Dadang P)
Geger Bayi Hiu 'Dajjal' Bermata Mirip Manusia, Ternyata Ini Penyebabnya (Foto Dok. Dadang P) (Foto : )
Warga Dusun Jarukin, Desa Maekor, Kecamatan Aru Selatan Utara, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, geger dengan ditemukannya seekor bayi hiu 'Dajjal' bermata mirip manusia.
Ikan unik itu ditemukan oleh Juman Selfara, nelayan asal Kabupaten Kepulauan Aru.Penemuan hiu itu menghebohkan warga. Mereka ramai-ramai mendatangi rumahnya menyaksikan pemandangan langkah itu.Dadang Pattikaloba menantu Juman Selfra mengabadikan penemuan mertuanya itu ke media sosial, dan ramai jadi perbincangan netizen.Kepada awak media Dadang menceritakan, sekira pukul 09.00 WIT pagi, mertuannya ke pantai untuk mencari udang. Di mana sebelumnya jaring sudah berlabuh di pantai.Saat hendak melihat jaring, tiba-tiba mertuanya dikagetkan dengan hiu induk yang tersangkut di jaring. Ia pun berupaya menangkapnya, dan langsung membawanya ke daratan, dan dipulangkan ke rumah.Saat tiba di rumah, sambung Dadang, hiu betina itu dibersihkan dan dibelah perutnya.Dalam perut hiu induk itu, terdapat empat bayi hiu yang kondisinya normal. Namun, ada anak kecil yang tengah menyaksikan mertuanya membelah perut induk hiu itu.Kepada mertua Dadang anak itu mengatakan bahwa ada satu lagi bayi hiu yang masih di dalam perut induk (hiu).“Anak kecil ini dia bilang tete (kakek), ada satu lagi di dalam (perut). Beta (saya) punya mertua bilang anak kecil itu sudah tidak ada lagi. Tapi anak kecil ini bilang kalau dia ada lihat satu lagi bayi hiu yang masih di dalam perut (induk hiu). Lalu mertua masuk-kan tangan lagi, ternyata benar ada satu ekor bayi hiu, tapi matanya satu dan kepalanya juga berbeda,” jelasnya.Bayi hiu langkah ini kemudia dikeluarkan sang kakek itu, dan sontak mengagetkan keluarga Dadang yang hanya bermata satu, bulat seperti mata manusia.Karena penasaran terhaap informasi ini, lanjut Dadang, banyak warga yang datangi rumahnya untuk melihat fenomena yang tak biasa itu.“Iya, banyak yang datang lihat karena sudah tersebar juga di media sosial yakni Facebook,” akui Dadang.Bayi hiu bermata satu ini baru pertama kali ditemukan di Kepulauan Aru. Saat itu, sambung Dadang, bayi hiu tersebut sudah dikeringkan melalui proses dijemur.[caption id="attachment_390656" align="aligncenter" width="800"]
Penampakan Bayi Hiu  Dajjal  (Foto Dok. Dadang P) Penampakan Bayi Hiu 'Dajjal' (Foto Dok. Dadang P)[/caption]Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Aru Jongky Gutandjala membenarkan terkait temuan bayi hiu bermata satu itu."Iya benar, itu anak hiu mata satu itu ditemukan nelayan dua minggu lalu di Jarukin Desa Maekor," ujar Jongky.Sedangkan Kepala Sub Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (PSPL) Sorong, Hendrik Sombo menuturkan, pihaknya masih terus mengumpulkan informasi terkait penemuan itu.“Kami juga baru dapat info dari rekan kami di Satker Ambon tadi sore, dan saat ini kami masih terus mengumpulkan informasinya,” ujar dia.Sementara itu, ahli ikan dari Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura Ambon, Prof J Mosse mengatakan, fenomena ikan hiu bermata satu yang ditemukan nelayan di Aru itu sebagai cyclocephaly atau cyclopia.“Ini disebut cyclocephaly atau cyclopia karena gagal sejak perkembangan embrio. Kasus ini jarang dan unik,” kata Mosse.Lebih lanjut Mosse mengatakan, kegagalan perkembangan embrio itu menyebabkan anak hiu hanya memiliki satu mata karena perkembangan otaknya tidak sempurna.Selain itu, ada dugaan telah terjadi kegagalan ekspresi gentik dari protein yang dibutuhkan untuk pembentukan otak pada bayi hiu tersebut.“Akibatnya terjadi hanya satu bola mata yang terbentuk. Ada dugaan juga bahwa faktor lingkungan yang menghambat produksi protein, tapi ini masih dugaan,” ujar Mosse menambahkan.Mosse lantas menjelaskan bahwa hiu bermata satu sebelumnya pernah ditemukan oleh nelayan di Meksiko pada tahun 2011 silam.Sejatinya menurut Mosee, kasus tersebut tidak hanya terjadi pada hiu tapi juga organisme yg lain seperti, ayam, kambing dan lain-lain. Hanya saja, kejadian itu jarang.“Pada 2011 ada kasus yang sama pernah ditemukan di Meksiko juga, dan kasus seperti ini juga terjadi pada orgasme lain, seperti ayam, kambing dan lain-lain tapi memang kejadiannya langkah,” pungkasnya.