Perpanjangan 2 Hari Gencatan Senjata Antara Hamas dan Israel: Harapan Damai di Tengah Kekhawatiran

Perpanjangan 2 Hari Gencatan Senjata Antara Hamas dan Israel: Harapan Damai di Tengah Kekhawatiran
Perpanjangan 2 Hari Gencatan Senjata Antara Hamas dan Israel: Harapan Damai di Tengah Kekhawatiran (Foto : Twitter)

Antv – Gencatan senjata antara Hamas dan Israel telah diperpanjang selama dua hari, menurut penengah dari Qatar. Kesepakatan ini diyakini dapat melanjutkan penghentian sementara konflik yang telah merenggut ribuan nyawa dan merusak kawasan Jalur Gaza.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan perpanjangan gencatan senjata tersebut melalui media sosial, menyatakan, "Kesepakatan untuk perpanjangan dua hari gencatan senjata kemanusiaan telah dicapai di Jalur Gaza."

Hamas juga memberikan konfirmasi kesepakatan perpanjangan gencatan senjata kepada Qatar dan Mesir, yang telah menjadi mediator dalam perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas.

Meskipun belum ada pernyataan langsung dari pihak Israel, pejabat Hamas menyatakan bahwa kesepakatan mencakup syarat yang sama seperti gencatan senjata sebelumnya.

"Satu kesepakatan telah dicapai bersama para rekan di Qatar dan Mesir untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan hingga dua hari dengan kondisi yang sama saat gencatan senjata sebelumnya," kata pejabat Hamas, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/11/2023).

Sebelum pernyataan itu diumumkan, Kepala Badan Informasi Negara Mesir Diaa Rashwan mengatakan perjanjian perpanjangan sudah hampir tercapai dan akan mencakup pembebasan 20 sandera Israel diantara mereka yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan pada 7 Oktober di Israel selatan.

Sebagai gantinya, sebanyak 60 tahanan Palestina yang ditahan di sejumlah penjara Israel akan dibebaskan, tambah Rashwan.

Gencatan senjata sebelumnya berakhir pada Senin malam.

Dengan pembebasan 11 tawanan Israel yang diharapkan dilakukan pada Senin, negosiasi tetap terjadi untuk pembebasan 33 warga Palestina, ujar Rashwan.

Gencatan senjata yang disepakati pada pekan lalu adalah penghentian pertama pertempuran dalam tujuh pekan sejak Hamas menyerang Israel yang diklaim pihak Israel menewaskan 1.200 jiwa dan menawan 240 tahanan ke Jalur Gaza.

Israel pun menggempur kawasan Palestina dan meluncurkan serangan darat di Gaza utara. Otoritas kesehatan Jalur Gaza mencatat sebanyak 14.800 warga Palestina tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi.

Hamas hingga Minggu telah membebaskan 17 orang, termasuk gadis empat tahun keturunan Israel-Amerika Serikat, sehingga jumlah tawanan dibebaskan sejak Jumat mencapai 58 orang termasuk warga negara asing.

Sementara Israel membebaskan 39 remaja Palestina pada Minggu dengan total tawanan dilepas saat gencatan senjata sebanyak 117 orang.