Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri, Pj Gubernur Sumsel: Harga Bahan Pokok Stabil

Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri, Pj Gubernur Sumsel: Harga Bahan Pokok Stabil
Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri, Pj Gubernur Sumsel: Harga Bahan Pokok Stabil (Foto : Dok. Humas Pemprov Sumsel)

Antv – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyebut harga bahan pokok di wilayahnya cenderung stabil.

Hal ini diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian yang diikutinya melalui zoom meeting dari Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Palembang, Senin (16/10/2023).

"Bahkan, harga daging dan telur mengalami penurunan. Saya juga melaporkan kepada Bapak Mendagri, jika telur kita surplus sampai dengan 3.680 ton. Kita juga mengirimkan telur setiap minggu ke Banten dan DKI Jakarta sebanyak 892 ton," jelas Fatoni.

Fatoni juga memaparkan saat ini tingkat inflasi di Provinsi Sumatera Selatan berada di angka 2,28% (yoy) dan menyamai angka nasional. Namun, harga komoditi beras mengalami kenaikan yang dipengaruhi oleh cuaca dan stok yang perlu ada perbaikan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel telah melakukan sejumlah upaya. Salah satunya dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang telah dilakukan 13 kali sepanjang tahun 2023.

"Dari target 19 kali kegiatan GPM, kita sudah melaksanakan 13 kali GPM. Masih sisa enam kegiatan GPM lagi yang dilakukan hingga Desember mendatang," ungkap Fatoni.

Fatoni juga meminta seluruh daerah di Sumsel untuk melaksanakan GPM sebagai upaya menekan inflasi. Kemudian, dia juga mengimbau masyarakat agar melaksanakan Gerakan Mandiri Pangan (GSMP), yaitu dengan menanam sendiri berbagai komoditi kebutuhan sehari-hari. Upaya lainnya yang dilakukan Pemprov Sumsel bersama instansi terkait adalah menghadirkan Toko Kepo (Kebutuhan Pokok) yang menjual berbagai kebutuhan bahan pangan dengan harga lebih murah di pasaran.

"Kami juga refocusing anggaran untuk penanganan inflasi bersumber dari anggaran BTT," tambah Fatoni.

Sementara itu, dari target penyaluran Bulog di Sumsel dan Bangka Belitung (Babel) sebanyak 31 ribu ton beras, telah disalurkan 29 ribu ton oleh Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) ke masyarakat. Saat ini, masih tersisa 2 ribu ton yang nantinya akan disalurkan.

"Mohon untuk ditambahkan untuk bisa menekan kenaikan harga beras di Sumsel," ungkap Fatoni.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri meminta kepada seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) di Indonesia untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan pangan di wilayahnya masing-masing.