Ini Dia Macam-macam Indikator dalam Trading Forex

Ini Dia Macam-macam Indikator dalam Trading Forex
Ini Dia Macam-macam Indikator dalam Trading Forex (Foto : Kolase Istimewa)

Apabila moving average periode pendek bergerak ke atas dan memotong moving average periode panjang maka menandakan sinyal “buy”.

Sedangkan jika moving average periode pendek bergerak ke bawah memotong moving average periode panjang maka menandakan sinyal “sell”. Untuk selanjutnya, dengan menunggu terjadinya crossover antara moving average 20 dan moving average 50, trader dapat memprediksi arah trend Forex.

Indikator Bollinger Bands (BB)

Indikator selanjutnya ada bollinger bands yang merupakan indikator akurat juga. Indikator ini adalah indikator perkembangan dari moving average.

Garis tengah pada indikator bollinger bands adalah simple moving average 20. Sedangkan upper band dan lower band (garis atas dan garis bawah) adalah deviasi dari garis tengah tersebut.

Biasanya indikator trend bollinger bands ini digunakan oleh trader untuk mengetahui kekuatan trend terkini.Secara teknis, ketika menghadapi resistance di upper band atau support di lower band maka kekuatan trend untuk berlanjut ke salah satu arah akan teruji.

Arah trend Forex bisa diprediksi oleh trader ketika candlestick bergerak menembus lower band, dan membentuk periode tren menurun (downtrend).
Indikator Forex Trend Oscillator

Indikator ini muncul terpisah dari pergerakan harga. Indikator ini juga bisa memberikan informasi penting kepada trader untuk memprediksi arah trend Forex. Dengan melalui dinamika pergerakan garis oscillator pada patokan level tertentu.

2. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Indikator MACD merupakan salah satu indikator trend yang sering diandalkan untuk alat penunjuk kekuatan trend. Apabila osilasi garis MACD dan garis sinyal berada di bawah titik 0 maka momentum downtrend masih dominan.

Sebaliknya, jika kedua garis tersebut berada di atas titik 0 maka menandakan uptrend. Selama dalam posisi uptrend, semakin tinggi harganya naik maka semakin kuat tekanan penjual untuk menurunkan harga.

Sedangkan dalam tren menurun, semakin rendah harganya maka minat pembeli akan semakin besar sehingga mendorong harga naik.

3. Relative Strength Index (RSI)