Kapolda Lampung Sebut Ada Dugaan Penganiayaan Atas Kematian Siswa SPN

Kapolda Lampung Sebut Ada Dugaan Penganiayaan Siswa SPN
Kapolda Lampung Sebut Ada Dugaan Penganiayaan Siswa SPN (Foto : antvklik-Pujiansyah)

AntvKapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika menyebut ada dugaan penganiayaan terhadap kasus tewasnya Advent Pratama Telaumbanua (19), siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Bandar Lampung.

Advent Pratama meninggal dunia pada 15 agustus 2023 lalu, usai menjalani pembinaan fisik setelah menjalani proses pendidikan di polda lampung selama 20 hari.

"Dugaan-dugaan (penganiayaan) semua itu ada, tapi kita kembali lagi menunggu hasil autopsi yang akan kita cocokkan dengan hasil olah TKP dan saksi-saksi agar tidak ada spekulasi atau bias. Jadi kita sepakat menunggu hasil autopsi," kata Irjen Pol Helmy Santika saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (23/8/2023).

Menurut Kapolda Lampung, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama Kompolnas yang turut mengawal tewasnya siswa SPN.

Selain itu, tim khusus yang dibentuk untuk melakukan penyelidikan tewasnya Advent Pratama sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk rekan-rekan Advent yang pada saat kejadian bersamanya.

"Kita sudah meminta keterangan dari beberapa saksi yang ada dan menolong korban. Ini harus bisa kita cocokan dengan hasil autopsi," beber Kapolda.

Kapolda Lampung meminta semua pihak untuk bersabar dalam mengungkap kematian Advent Pratama, sebab pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari pihak Rumah Sakit Adam Malik Medan, Sumatera Utara.

"Hasil autopsi masih belum keluar dan mari sama-sama kita menunggu, apapun hasilnya akan kita sampaikan," tandasnya.

Diketahui, Advent Pratama meninggal dunia saat mengikuti pendidikan kepolisian di SPN Kemiling, Bandar Lampung, Selasa (15/8/2023).

Sebelum kejadian, Advent sempat mengikuti pembinaan fisik pada siang hari. Latihan fisik berupa lari 3 putaran lapangan sekolah, push up, serta sit up.

Ia sempat jatuh pingsan saat masih dalam barisan usai mengikuti apel siang. Saat terjatuh, Advent langsung mendapatkan pertolongan rekan yang berada di lokasi.

Sesaat usai jatuh, Advent masih dapat berkomunikasi dan mengaku pusing. Namun, kesadarannya terus menurun dan akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara pukul 14.05 WIB. Siswa sampai di RS Bhayangkara dan dibawa ke UGD. Sekitar 40 menit setelah itu atau pukul 14.45 WIB yang bersangkutan meninggal dunia.