Pendiri NII Crisis Center, Harapkan Negara Hadir untuk Tuntaskan Polemik di Ponpes Al-Zaytun

Pendiri NII Crisis Center, Harapkan Negara Tuntaskan Polemik Al-Zaytun
Pendiri NII Crisis Center, Harapkan Negara Tuntaskan Polemik Al-Zaytun (Foto : antvklik-Opi Riharjo)

Mereka tujuannya gerakan bawah tanah untuk mendirikan negara Islam dengan modus memanfaatkan isu agama sebagai tamengnya.

"Orang yang mau belajar dimanfaatkan Panji Gumilang, UUD, ujung-ujungnya duit. Boleh mencuri, merampok, menghalalkan segala cara. Novel Tuhan Ijinkan Aku Jadi pelacur itu NII. Jadi merampok orang kafir itu nggak apa kata mereka," bebernya.

Dikatakan Ken Setiawan, mereka ini menyelewengkan rukun Islam, katanya kalau tidak negara islam maka kafir. Pancasila katanya thogut. Mereka itu dididik jadi pemimpin negara.

"Jadi mereka cari uang. Mereka zakatnya bukan beras tapi uang. Memberi harta itu boleh, karena nanti kalau NII dan Al Zaytun menang nanti dikembalikan," sebutnya lagi.

Dia juga menyebutkan bahwa Pengikut Pondok Pesantren Al Zaytun itu ada haji sendiri. Tiap 1 Muharam mereka satu Indonesia yang bergabung dalam kelompok NII itu berada di sana. Thawaf bukan keliling Ka’bah, tapi keliling Al Zaytun 1200 Ha pakai mobil.

"Melempar jumroh bukan pakai batu tapi pakai sak semen, semakin besar semakin soleh. Mereka juga mengatakan Al Qur’an ini bukan dari Allah melainkan perkataan nabi Muhammad, berarti ini kan menodakan agama," tambahnya.

"Al Zaytun membuat nama pesantren jelek. Kita berharap pemerintah adil, menyelesaikan masalah Al Zaytun ini. MUI agar mengeluarkan fatwa. Kemenag dengan bukti-bukti yang ada agar menindak Al Zaytun," pungkasnya.