Australia Berterima Kasih Atas Dukungan Filipina Terhadap AUKUS

Dubes Australia untuk Filipina, H.K Yu
Dubes Australia untuk Filipina, H.K Yu (Foto : Twitter)

Antv – Pemerintah Australia melalui Duta Besar Australia untuk Filipina, HK Yu, memuji serta berterima kasih atas dukungan Manila kepada Canberra terhadap rencana AUKUS mengadakan 3 Kapal Selam Nuklir untuk Australia. 

Duta Besar Australia untuk Filipina, HK Yu, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Filipina untuk "dukungan" manakala Australia menyampaikan rencana membeli Kapal Selam Serbu Cepat bertenaga nuklir atas dasar Pakta Pertahanan Pasifik, AUKUS. 

"Australia tengah berinvestasi dalam kemampuan untuk menjawab tantangan-tantangan situasi strategis kami dan memastikan agar kawasan Indo-Pasifik tetap stabil, aman dan makmur," kata Dubes Yu pada hari Selasa (14/3/2023) via akun twitter resminya.

Seperti diberitakan, Canberra tengah merencanakan kapal selam bertenaga nuklir menggunakan perjanjian AUKUS, sebuah kerjasama keamanan antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat. 

img_title
Kapal Selam Serbu Cepat Bertenaga Nuklir dengan Rudal Jelajah. (Foto: Reuters)

Sedianya, pada awal tahun 2030 mendatang, Australia mendapat kesempatan untuk membeli tiga buah kapal selam nuklir kelas Virginia dengan peluang untuk membeli 2 kapal selam nuklir tambahan. 

Rencana itu diumumkan secara resmi oleh 3 kepala negara pada Senin (13/3/2023) setelah 18 bulan proses konsultasi sejak Pakta Pertahanan AUKUS terbentuk pada September 2021. 

Pihak Gedung Putih menyatakan bahwa rekan anggota AUKUS mengoperasikan Kapal Selam Konvensional dengan kemampuan senjata tinggi, kapal selam bertenaga nuklir akan memastikan kemampuan dibawah permukaan laut dapat memberikan kontribusi untuk stabilitas, kedamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pacific dan seluruh dunia. 

Sementara itu Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat, belum memberikan komentar apa pun terkait proyek kapal selam grup. 

Namun selama periode berjalan, mantan Menteri Urusan Luar Negeri, Teodore Locsin Jr. menyebutkan bahwa pihak yang mendukung pembentukan AUKUS akan menerima keuntungan jangka panjang," termasuk untuk negara anggota ASEAN baik per negara atau secara kolektif, yang tidak memiliki kekuatan militer manakala semua pihak wajib mempertahankan kedamaian dan keamanan di Asia Tenggara, mengantisipasi kemunculan krisis tiba-tiba dan mengantisipasi potensi krisis yang akan terjadi.

"Telah terjadi ketidakseimbangan antara negara-negara anggota ASEAN dengan negara penyeimbang utama (Amerika Serikat) yang berada jauh. Lantas, perlu ada upaya meningkatkan kemampuan sekutu sehingga mampu mengerahkan kekuatan untuk memulihkan dan menjaga keseimbangan dari ketidakstabilan," kata Teodoro Locsin Jr kepada PNA