Berikut Alasan Irjen Teddy Namai Kontak Linda Bernama ‘Anita Cepu’ di Ponsel

Kolase terdakwa Irjen Teddy Minahasa dan Linda Pujiastuti.
Kolase terdakwa Irjen Teddy Minahasa dan Linda Pujiastuti. (Foto : tvonenews.com)

Antv –Irjen Teddy Minahasa memberikan nama kontak Linda Pujiastuti dengan nama Anita Cepu di ponselnya tersebut. Teddy memberikan sejumlah alasan kenapa memberikan nama spesial Anita Cepu itu.

Teddy membenarkan perkenalannya dengan Linda memang terjadi di hotel tempat pijat.

"Sekitar tahun 2005 atau 2006 saat kuliah di UI (Universitas Indonesia). Sebab, saya bersama teman-teman sering selesai kuliah pergi ke sauna atau spa di Hotel Classic Pecenongan," ungkapnya.

Teddy Minahasa membenarkan dirinya mengenal Linda sebagai Anita yang mana saat itu menjadi receptionist hotel tersebut. Mulanya, Teddy Minahasa menuturkan awal mula kedekatannya dengan Linda hanya berupa hubungan bisnis belaka.

"Jadi, hanya bisnis saja. Tidak ada yang lebih," ujar Teddy Minahasa.

Dari hubungan bisnis itulah Teddy Minahasa berkomunikasi dengan Linda. Dia mengaku tahu nama asli Anita adalah Linda. Terkait pemberian nama Anita Cepu di ponselnya, Teddy Minahasa mengatakan setiap orang memiliki hak memberi nama kontak di ponsel pribadinya secara bebas.

"Saya kasih nama Anita Cepu itu karena informan buat saya. Jadi, suka-suka saya memberi nama siapa begitu," jelasnya.

Seperti dilansir dari tvonenews.com, awal perkenalan antara Linda dan Teddy Minahasa terbongkar dalam sidang lanjutan kasus jual barang bukti narkoba jenis sabu dengan terdakwa mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar), Senin (27/2/2023).

Di persidangan itu, Linda membeberkan awal mula perkenalannya dengan Teddy Minahasa. Linda yang menjadi saksi di persidangan mengaku pernah bekerja di Hotel Classic.

"Saudara profesi pekerjaannya apa?," tanya Hakim Ketua Jon Sarmanan kepada Linda.

"Saya banyak membantu polisi. Sebagai agen, sebagai informan, kalau ada barang mau masuk dari luar negeri ke Indonesia. Kalau saya ada info, saya infokan ke Polri," jawab Linda.

Dari jawaban itu, Linda mengaku dirinya merupakan informan polisi terkait narkoba dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Teddy Minahasa menyebut informasi yang diberikan Linda tidak valid.

Karena itu, dia mengaku sudah tidak lagi berkomunikasi dengan Linda. Setelah mengenal sekitar tahun 2005 atau 2006, Teddy Minahasa berkomunikasi lagi dengan Linda di tahun 2007 untuk urusan benda-benda antik.

“Tidak ada komunikasi lagi. Saya sedang penugasan ke Jawa Tengah,” kata Teddy Minahasa.

“Sampai 2019 yang bersangkutan [Linda] menghubungi saya lagi soal penyelundupan narkoba. Karena informasinya tidak valid, tidak ada komunikasi lagi. Tahun 2022 yang bersangkutan masih menawarkan proyek penjualan barang pusaka,” sambungnya.