Bebas Frambusia atau Penyakit Kulit, Wonosobo Dapat Penghargaan dari Kemenkes

Menkes Berikan Penghargaan Wonosobo Bebas PMK
Menkes Berikan Penghargaan Wonosobo Bebas PMK (Foto : Antvklik | Ronaldo Bramantyo/Wonosobo)

Antv –Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mendapatkan penghargaan sebagai salah satu kota Bebas Frambusia atau penyakit kulit, yang diakibatkan oleh bakteri melalui kontak langsung.

Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin kepada Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, di Jakarta, Selasa (21/02/23).

Selain Kabupaten Wonosobo, terdapat 102 kabupaten / kota lain yang mendapatkan penghargaan serupa dalam peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (penyakit kulit terabaikan) sedunia di Krakatau Grand Ballroom TMII, Jakarta.

 

img_title
Pemkab Wonosobo Mendapat Penghargaan Bebas PMK. (Foto: Antvklik | Ronaldo Bramantyo/Wonosobo)

 

Diketahui, frambusia adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema Pallidum Pertenue dan umumnya terjadi di daerah tropis yang memiliki sanitasi buruk.

Budi Gunadi Sadikin memberikan apresiasi kepada para kepala daerah dalam pengendalian NTDs di wilayahnya. Ia berharap agar masyarakat dapat hidup lebih bersih dan sehat.

“Saya berterima kasih sekali kepada para kepala daerah yang sudah mengurangi, kalau bisa mengeliminasi (NTDs). Dengan ini semoga masyarakat kita bisa hidup lebih sehat dan lingkungan kita lebih sehat juga,” kata Budi.

Daerah penerima Sertifikat Bebas Frambusia merupakan daerah yang sudah melewati beberapa tahapan untuk mendapatkan sertifikat frambusia.

Pertama, kabupaten/ kota telah membuktikan bahwa tidak ditemukan kasus frambusia baru berdasarkan Surveilans berkinerja baik.

Kedua ,rekomendasi provinsi setelah melakukan sertifikasi frambusia.

Ketiga, Assessment time sertifikasi pusat yang terdiri dari tiga kelompok kerja, yaitu dari NTD, Perdoksi, sehingga menghasilkan pertimbangan kabupaten/kota bebas frambusia.

Sementara, Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan atas penghargaan tersebut , dan kepada seluruh jajaran Forkominda, organisasi profesi kesehatan, ormas yang ikut terlibat untuk mewujudkan Wonosobo sebagai kabupaten Bebas Frambusia.

“Ini buah kerja keras bersama, termasuk masyarakat yang juga mendukung penuh. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk memajukan kualitas kesehatan masyarakat,” ungkap Albar.

Harapannya penghargaan tersebut bisa menjadi pemicu Dinas Kesehatan (Dinkes) dan jajarannya dalam terus mempertahankan eliminasi kasus penyakit menular lainnya di Kabupaten Wonosobo.