MIPI Gelar Webinar Bahas Dinamika Tata Kelola Pemerintahan di Provinsi Sulsel

MIPI Gelar Webinar Dinamika Tata Kelola Pemerintahan di Prov Sulsel
MIPI Gelar Webinar Dinamika Tata Kelola Pemerintahan di Prov Sulsel (Foto : Dok. Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia)

Antv – Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) menggelar webinar bertema “Dinamika Tata Kelola Pemerintahan di Provinsi Sulawesi Selatan”, Jumat  (2/12/2022).

Webinar ini sebagai rangkaian dari pelantikan pengurus MIPI Provinsi Sulsel periode 2022-2026 yang diselenggarakan secara hybrid di Baruga Patingalloang, Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel. 

Dalam webinar tersebut, Peneliti Pusat Riset Politik BRIN Siti Zuhro yang menjadi narasumber memaparkan, tidak ada negara mana pun yang maju tanpa ditopang oleh birokrasi yang andal serta tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), partisipatif, transparan, dan akuntabel. 

Melihat kondisi di Sulsel, dirinya sepakat jika Sulsel mempunyai potensi untuk menjadi barometer pembangunan di Indonesia Timur.

 

img_title
Penyerahan Bendara MIPI dari Ketua Umum Pusat ke Ketua Umum Daerah. (Foto: Dok. Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia)

Meski begitu, ada beberapa yang harus dibenahi untuk mencapai posisi tersebut. Berbagai tantangan itu dari tata kelola pemerintahan, birokrasi, hingga demokrasi. 

"Kita harus siap membaca itu, menilai itu, dan tantangan besarnya adalah praktik patronase birokrasi. Praktik merit system yang belum dikedepankan, jadi lebih pada tentunya non-merit system dalam promosi-promosi. Meskipun sudah ada open recruitment," katanya. 

Selain itu juga tantangan lain yaitu ada culture set yang tidak mau berubah cepat. Siti menilai, transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah masih bermasalah.

Sementara itu, kepercayaan masyarakat pada publik variatif, tergantung integritas dan kualitas pemimpin daerah serta program pembangunan yang dilakukan di daerah. 

"Aspek politik berpengaruh bagi perubahan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui peran keterwakilan kepala daerah yang menduduki jabatan struktural dan menjalankan kepemimpinan daerah. Reformasi birokrasi menjadi inti dari perubahan, menjadi napas dalam roda pemerintahan yang lebih profesional," ujarnya. 

Dia mendorong pemerintah provinsi Sulsel untuk mempersiapkan diri dalam proses menjadi leading atau promotor dan inovator di Indonesia Timur.

Adapun upaya-upaya tersebut bisa dilakukan dengan menghadirkan inovasi pelayanan publik yang baik. Salah satunya inovasi yang pernah dilakukan Sulsel seperti inovasi gerai perizinan sektor kelautan dan perikanan. 

"Standing Sulawesi Selatan sebagai leading di daerah untuk Indonesia Timur itu betul-betul terwujud. Kita sama-sama berdoa semoga Sulawesi Selatan dalam hal tata kelola pemerintahan yang baik itu menjadi mengedepan, terdepan," terangnya. 

Di sisi lain, narasumber Ketua Dewan Penasihat MIPI Ryaas Rasyid mengatakan, dalam membentuk tata kelola pemerintahan yang baik diperlukan kepemimpinan yang baik.

Kepemimpinan yang baik memiliki tiga inti, yaitu mempunyai integritas, mempunyai kompetensi, dan mempunyai komitmen. 

"Integritas yang teruji ini penting, tidak bisa kalau tidak teruji. Kompetensi yang diakui, komitmen yang bisa dipercaya. Anda nilai pemimpin dari situ," ujarnya. 

Lanjutnya, pemimpin yang punya kompetensi akan memahami akar masalah yang terjadi di daerah yang dipimpin. Seperti ada masalah kemiskinan di Sulsel, pemimpin akan tahu penyebab dari kemiskinan tersebut. Ada kemungkinan kemiskinan yang terjadi di Sulsel berbeda dengan yang terjadi di Papua atau Jawa, sehingga solusinya berbeda. 

"Makanya kecerdasan penting, kompetensi penting, mampu mendefinisikan masalah artinya mampu memahami akar-akar masalah, sebab terjadinya masalah," terangnya.