Reisa Ungkap Mobilitas penduduk DKI Jakarta Turun hingga Minus 13 Persen saat PPKM

Reisa Ungkap Mobilitas penduduk DKI Jakarta Turun hingga Minus 13 Persen saat PPKM (Foto Dok. BNPB)
Reisa Ungkap Mobilitas penduduk DKI Jakarta Turun hingga Minus 13 Persen saat PPKM (Foto Dok. BNPB) (Foto : )
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan terkait mobilitas penduduk di DKI Jakarta.
Menurut Reisa, mobilitas turun menjadi minus 13 persen setelah pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.“Berita baik sudah kita dengar dari Bapak Presiden Joko Widodo bahwa beberapa wilayah aglomerasi. Atau kabupaten kota yang berdekatan dalam satu kesatuan metropolitan sudah turun dari PPKM level 4 ke PPKM level 3,” kata Reisa.Hal itu disampaikan Reisa Broto Asmoro dalam keterangan Pers soal PPKM yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu (25/8/2021).Berdasarkan data Google Community Mobility Report, Reisa mengatakan mobilitas penduduk di DKI Jakarta mengalami penurunan sampai 30 persen lebih. Atau minus 13 persen pada saat PPKM level 4 diberlakukan.Indikator-indikator yang ada selama menjalani kegiatan PPKM telah menunjukkan pencapaian yang lebih baik.“Data dari dashboard Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas) menunjukkan kepatuhan masyarakat DKI Jakarta memakai masker di atas 90 persen,” kata Reisa.Hal itu disampaikan untuk menjelaskan terkait tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker.Ia mengungkapkan, Kota Depok dan Bogor memiliki tingkat kepatuhan pemakaian masker di atas 80 persen. Sedangkan untuk Tangerang dan Tangerang Selatan memiliki tingkat kepatuhan rata-rata sebesar 80 persen.Hal tersebut menyatakan bahwa kebanyakan anggota masyarakat di wilayah itu telah disiplin memakai masker.“Tugas kita berikutnya adalah jangan kendor. Pastikan pemakaian masker dengan benar. Jadi kuantitas banyaknya pengguna masker juga harus dilengkapi dengan kualitas. Cara pemakaian masker yang benar terus menerus di ruang publik,” ujarnya.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, fasilitas mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tercatat mengalami kenaikan proporsi rumah tangga di perkotaan dari 79,42 persen pada masa sebelum pandemi menjadi 82,0,9 persen di masa pandemi.Reisa menjelaskan, kepatuhan menjaga jarak warga khususnya di daerah Jabodetabek memiliki tingkat sebesar 70 hingga di atas 90 persen. Sedangkan Surabaya, Sidoarjo dan Gresik berada di tingkat 85 persen sampai dengan 90 persen.“Begitu juga di Bandung Raya. Artinya, mayoritas di wilayah-wilayah tersebut cukup baik dalam menjaga jarak,” kata Reisa.Reisa mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat karena telah mau bekerja sama dengan pemerintah. Yakni untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjalankan PPKM dengan baik.“Terima kasih kepada masyarakat Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya dan Surabaya sekitarnya. Yakni yang telah bergotong royong bekerja keras menurunkan risiko penularan dan menaikkan kapasitas penanganan Covid-19,” tandasnya