WHO: Varian Delta Adalah Jenis Virus Corona Terkuat dan Tercepat yang Pernah Ada

WHO: Varian Delta Adalah Jenis Virus Corona Terkuat dan Tercepat yang Pernah Ada
WHO: Varian Delta Adalah Jenis Virus Corona Terkuat dan Tercepat yang Pernah Ada (Foto : )
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan varian delta sebagai jenis virus corona terkuat dan dan tercepat yang pernah ada.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan varian delta sebagai jenis virus corona terkuat dan dan tercepat yang pernah ada. Tak hanya itu, varian ini sangat mungkin menginfeksi banyak orang, terutama di negara atau daerah dengan tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah. Hal ini ditegaskan WHO pada Senin, 21 Juni 2021.Varian delta yang pertama kali teridentifikasi di India, memiliki potensi menjadi lebih mematikan karena jangkauan penularan virusnya lebih besar dibanding varain lain. Disebutkan bahwa varian ini 40 persen lebih menular dibanding varian alpha.Satu orang yang terinfeksi varian delta dapat menularkan virus ke 7-8 orang lainnya. Sementara varian alpha, satu orang bisa menularkan virus ke 5-6 orang lainnya. Dan orang yang terinfeksi varian awal dari Wuhan, dapat menularkan virus ke 3-4 orang lainnya.“Selain penularan yang lebih luas, pada akhirnya (karena varian delta) kita akan melihat individu-individu yag rentan mengalami sakit parah, harus dirawat di rumah sakit, dan berpotensi meninggal,” kata Dr Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO dalam konferensi pers, seperti dikutip dari
CNBC News , Senin (21/6/2021).Dalam kesempatan tersebut, Ryan mengatakan bahwa para pemimpin dunia dan pejabat kesehatan masyarakat dapat membantu orang paling rentan dengan vaksinasi.WHO mengatakan pada Jumat (18/6/2021), delta adalah varian virus corona yang dominan di seluruh dunia. WHO memasukkan varian ini dalam daftar variant of concern atau varian paling mengkhawatirkan dan diperhatikan bulan lalu. Alasannya, karena varian delta terbukti lebih mematikan dan lebih resisten terhadap vaksin dan perawatan saat ini.Pejabat WHO mengatakan, ada laporan bahwa varian delta juga menyebabkan gejala yang lebih parah. Oleh sebab itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut.“Tidak ada varian yang benar-benar menemukan kombinasi penularan dan kematian yang tinggi. Tetapi varian delta adalah virus yang paling mampu dan tercepat dan terkuat dari virus-virus itu. Dan oleh karena itu, jika ada orang yang dibiarkan tidak divaksinasi, mereka berada pada risiko lebih lanjut,” kata Ryan.