Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi RI sepanjang triwulan 1-2021 yang mencatat kontraksi 0,74 persen. Namun Staf Khusus Presiden memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada di zona positif di kuartal berikutnya.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/5/2021), Kepala BPS Suhariyanto memaparkan, pertumbuhan ekonomi terkontraksi sebesar 0,74 persen.Menurutnya, angka tersebut memperlihatkan perbaikan jika dibandingkan triwulan II 2020 yang terkontraksi hingga 5,32 persen."Kalau dibandingkan triwulan sebelumnya, ini menunjukkan perbaikan signifikan. Kontraksi 0.74 persen menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi semakin nyata," katanya yang disiarkan dalam akun BPS di YouTube.Menanggapi rilis BPS, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengatakan, kontraksi 0,74 persen menunjukkan perekonomian Indonesia masih sanggup bertahan.Arif memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal berikutnya akan berada di zona positif."Diproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II, III dan IV tahun ini akan berada di zona positif. Alhasil ekonomi Indonesia tahun 2021 secara akumulasi akan tumbuh positif dibandingkan tahun 2020 lalu," kata Arif.Oleh karena itu, kata Arif, guna memastikan pemulihan ekonomi tercapai, penanganan pandemi Covid-19 harus dilakukan sesuai protokol kesehatan untuk mempertahankan trend penurunan kasus aktif. Pemerintah juga akan terus meningkatkan vaksinasi kepada masyarakat.Arif juga berharap faktor eksternal dapat mendorong penguatan ekonomi nasional.Menurutnya, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Amerika Serikat, China dan Singapura sudah memasuki fase pertumbuhan ekonomi positif.Kondisi demikian dapat memperkuat permintaan ekspor Indonesia ke negara-negara tersebut. Antara
Baca Juga :