Tahun Ini, Rute Kapal Perintis Ditambah untuk Jangkau Wilayah 3T

Tahun Ini, Rute Kapal Perintis Ditambah untuk Jangkau Wilayah 3T
Tahun Ini, Rute Kapal Perintis Ditambah untuk Jangkau Wilayah 3T (Foto : )
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meningkatkan jumlah rute atau trayek kapal perintis. Hal ini dilakukan untuk menjangkau kawasan Tertinggal, Terluar, Terdepan dan Perbatasan (3TP).
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Capt Antoni Arif Priyadi mengatakan, pada tahun 2021 ini terdapat peningkatan jumlah rute atau trayek dibanding tahun 2020."Pada tahun 2021 sebanyak 118 rute kapal perintis beroperasi di lautan Indonesia atau naik 8 rute/trayek dari tahun 2020 yang sebanyak 110 rute/trayek,” kata Arif melalui keterangan tertulisnya, dikutip dari viva.co.id.“Pada Provinsi Nusa Tenggara Timur terdapat penambahan 1 trayek, begitu juga pada Provinsi Papua yang terdapat penambahan 1 trayek," sambungnya.Ia menegaskan, komitmen pihaknya dalam menjamin kelancaran konektivitas nasional. Transportasi laut disebut menjadi salah satu sarana dalam rangka mempersatukan Indonesia yang penuh dengan keberagaman, baik keberagaman agama, suku, budaya, ras maupun bahasa.Mengingat, lanjut dia, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote."Untuk menjangkau pulau-pulau kecil dan memenuhi kebutuhan akan transportasi penduduk, maka di samping kapal perintis kami juga mengoperasikan kapal perintis rede yang dapat berlayar pada perairan dangkal. Pelabuhan yang belum memiliki fasilitas yang memadai untuk disandari oleh kapal perintis dan kapal tol laut" katanya.
Rute kapal perintis rede ini terintegrasi dengan rute kapal perintis. Menurutnya, ribuan pulau yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dihuni oleh penduduk yang beragam suku, agama, ras maupun bahasa itu perlu dijembatani dengan infrastruktur konektivitas yang memadai. Di samping juga menghubungkan daerah yang maju ke daerah yang belum maju.Transportasi laut dinilai juga merupakan penghubung serta menjadi urat nadi yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di seluruh pelosok Indonesia.Kepala Subdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Medy Purwanto menjelaskan program angkutan perintis ini perlu dijembatani dengan infrastruktur konektivitas yang memadai."Transportasi laut juga merupakan penghubung serta menjadi urat nadi yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di seluruh pelosok Indonesia," katanya.Medy menjelaskan contoh operasional angkutan kapal perintis dan rede pada daerah terpencil di Larantuka dan Deri, Nusa Tenggara Timur.Untuk rute tersebut terdapat Kapal Perintis KM. Sabuk Nusantara 108 dengan spesifikasi 2000 GT dengan kapasitas penumpang 466 orang, kapasitas ruang muat 100 ton dengan rute pelayaran : Kupang - 64 - Naikliu - Mananga - Lewoleba - Balauring - Baranusa - Kalabahi - Atapupu - Kalabahi - Baranusa - Balauring - Lewoleba - Mananga – Naikliu – Kupang."Dan untuk menjangkau daerah Larantuka dan Deri, kami mengoperasikan Kapal Rede KM. Gandha Nusantara 14 dengan spesifikasi Kapasitas Penumpang 58 orang, Kapasitas Ruang Muat 10 ton dengan rute pelayaran : Lewoleba - Deri -Larantuka - Deri - Lewoleba. Pada tahun 2020 terdapat perjalanan orang menggunakan kapal rede dari larantuka sebanyak 2966 Orang," katanya.Medy juga menegaskan dalam operasional pihaknya sangat memperhatikan aspek keselamatan, Kapal Penumpang baik Kapal Perintis maupun Kapal Rede melaksanakan docking Kapal satu kali setiap tahunnya. Sedangkan pada masa pandemi COVID-19 ini, protokol Kesehatan juga menjadi hal yang wajib dilaksanakan di atas kapal.