Tidak Makan Malam Malah Bisa Menaikkan Berat Badan, Ini Penjelasannya

Tidak Makan Malam Malah Bisa Menaikkan Berat Badan, Ini Penjelasannya
Tidak Makan Malam Malah Bisa Menaikkan Berat Badan, Ini Penjelasannya (Foto : )
Sebuah studi terbaru yang dilakukan para peneliti dari Osaka University mengungkapkan bahwa tidak makan malam malah bisa menaikkan berat badan dan bahkan mengakibatkan obesitas.
Sebuah studi terbaru yang dilakukan para peneliti dari Osaka University mengungkapkan bahwa tidak makan malam malah bisa menaikkan berat badan dan bahkan mengakibatkan obesitas. Dilansir dari
The Insider , para peneliti menemukan bahwa  mereka yang melewatkan makan malam sepanjang waktu atau sesekali memiliki berat badan yang cenderung berlebih.Melewatkan makan siang juga menunjukkan hasil yang sama, hanya saja orang-orang yang melewatkan makan malam memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) yang lebih tinggi.“Melewatkan makan malam secara signifikan terkait dengan penambahan berat badan 10 persen atau lebih. Selain itu, mereka yang melewatkan makan malam memiliki BMI yang lebih dari 25 atau angka yang digolongkan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas,” ungkap peneliti.Para peneliti menjelaskan, melewatkan makan malam bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas karena dapat membuat seseorang lebih lapar. Kondisi itu pada akhirnya membuat orang yang bersangkutan makan lebih banyak sepanjang hari.Penjelasan memungkinkan lainnya adalah karena makan malam biasanya untuk mengonsumsi makanan bergizi, seperti makanan tinggi protein tanpa lemak dan sayur-sayuran. Ketika seseorang melewatkannya, maka tubuh akan kehilangan makanan yang berkualitas.Namun, para peneliti menilai studi yang mereka lakukan masih memiliki keterbatasan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, mereka menilai penelitian tersebut perlu diulang pada demografis yang lebih luas.Selain itu, para peneliti juga tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti olahraga, stres, dan depresi, yang mungkin bisa berdampak terhadap pola makan dan berat badan seseorang. Meski begitu, studi tersebut sudah menyertakan pertimbangan lainnya, seperti waktu makan, kebiasaan makan, hingga faktor gaya hidup, seperti pola tidur serta kebiasaan merokok.