Tahap-Tahap Perkawinan Adat Melayu Riau Yang Sangat Unik

Berikut Tahap Tahap Perkawinan Adat Melayu Riau
Berikut Tahap Tahap Perkawinan Adat Melayu Riau (Foto : )

4. Mengantar Tanda

Jika peminangan disambut baik oleh pihak keluarga perempuan (disetujui), maka tahap berikutnya adalah mengantar tande. Kegiatan ini dilakukan hari ke 4 atau ke 5 dari peminangan. Sebagai persiapan, 2 atau 3 hari sebelumnya, keluarga pihak laki-laki akan mengundang kerabat, tetangga dan handai taulan terdekat untuk diikutsertakan dalam acara tersebut. Acara mengantar tande ini biasanya dipimpin oleh orang yang dalam peminangan menjadi ketua rombongan.Orang tersebut dipilih karena dinilai mempunyai persyaratan yang pas, yaitu pintar berpantun, mempunyai selera humor yang tinggi, luas pergaulannya, dan tahu persis tentang adat perkawinan. Dalam hal ini orang tersebut sekaligus sebagai wakil pihak keluarga laki-laki. Adapun perlengkapan yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan ini adalah: (1) tepak sirih, (2) bunga rampai, (3) cincin, dan (4) barang pengiring. Tepak sirih berisi: sebuah pinang yang telah dikupas kulitnya, kapur-sirih dan gambir, tembakau, daun sirih, dan kacip.

5. Mengantar Belanja

Mengantar belanja (hantaran keperluan pesta pernikahan) dalam tahap ini pihak laki-laki kembali datang kerumah keluarga si gadis. Dal antar belanja keperluan pesta pernikahan biasanya ditentukan atas permintaan keluarga pihak perempuan. Sejumlah uang yang dibentuk sedemikian rupa dibawa beserta pengiringnya seperti seperangkat pakaian dan benda-benda yang disenangi sang gadis.

6. Mengajak dan Menjemput

Acara mengajak dan menjemput adalah bagian dari persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan dalam majelis nikah-kawin. Pelaksanaan dalam pekerjaan ini didalamnya penuh mengandung nilai-nilai kebersamaan antara sesama. Sebelum diadakan acara mengajak dan menjemput, terlebih dahulu diadakan musyawarah dirumah calon pengantin perempuan untuk menentukan siapa yang akan diajak dan dijemput.Pekerjaan menjemput ini hendaklah dilakukan secara seksama supaya orang-orang yang pantas dijak tidak tersalah. Disebabkan seperkara ini juga menyangkut kepada penghargaan dan kedudukan seseorang didalam masyarakat. Sehingga tampaklah pada pekerjaan mengajak dan menjemput ini mempunyai nilai etika dan moral yang tinggi. Untuk mengajak dan menjemput ini dilakukan oleh beberapa pasang suami istri yang sudah mempunyai pengalaman. Dan selalunya membawa tepak sirih yang lengkap dengan isinya. Perkawinan Adat Melayu Riau

7. Menggantung-gantung