Warganet China Girang Saat Menyaksikan Penyerbuan Gedung Capitol AS

Warganet China Girang Saat Menyaksikan Penyerbuan Gedung Capitol AS
Warganet China Girang Saat Menyaksikan Penyerbuan Gedung Capitol AS (Foto : )
Warganet China dikabarkan 
kegirangan saat menyaksikan penyerbuan gedung Capitol AS oleh para pendukung Donald Trump yang menolak hasil pilpres AS November lalu.
Warganet China kegirangan saat menyaksikan penyerbuan gedung Capitol AS oleh para pendukung Donald Trump. Mereka membandingkan kondisi ini dengan protes anti-pemerintah Hong Kong pada 2019 lalu.Dilansir dari AFP , Kamis (7/1/2021) tabloid Global Times mengunggah perbandingan foto pengunjuk rasa Hong Kong yang menduduki Kompleks Dewan Legislatif kota pada Juli 2019 dengan kerusuhan Washington pada Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Foto ini dipasang berdampingan dan diunggah di Twitter.“@KetuaPelosi pernah menyebut kerusuhan Hong Kong sebagai ‘pemandangan yang indah untuk dilihat,” kata Global Times dalam cuitannya, merujuk pada komentar Ketua DPR Nancy Pelosi pada Juni 2019 tentang demonstrasi massa pro-demokrasi Hong Kong, yang kebanyakn damai pada saat itu.Sementara itu, liga Pemuda Komunis China juga menggambarkan kerusuhan itu sebagai “pemandangan indah” di platform Weibo yang mirip Twitter.Tagar “Pendukung Trump menyerbu Capitol AS” dipasang di Weibo pada Kamis (7/1/2021), mengumpulkan 230 juta tampilan, karena pengguna membandingkan dukungan global untuk pengunjuk rasa Hong Kong dengan curahan kecaman terhadap massa pro-Trump.“Saat ini, semua pemimpin negara Eropa telah menunjukkan standar ganda dan mengutuknya (kerusahan Washington),” baca satu komentar Weibo yang mendapatkan lebih dari 5.000 suka.“Apa yang terjadi di Dewan Legislatif Hong Kong tahun lalu terulang di Capitol AS,” tulis pengguna lain dalam komentar dengan lebih dari 4.500 suka.Para pengunjuk rasa Hong Kong pernah masuk ke gedung badan legislatif mereka untuk menuntut demokrasi penuh dan menghentikan RUU yang tidak populer. Otoritas China sejak itu menanggapi dengan tindakan keras, memberlakukan undang-undang keamanan baru di Hong Kong dan menangkap sejumlah kritikus.Sebaliknya, mereka yang menyerbu Capitol AS mencoba membatalkan hasil dari apa yang telah dinyatakan sebagai pemilihan presiden yang bebas dan adil. Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan bahwa para perusuh AS itu merusak demokrasi dengan mencoba membalikkan kekalahan Trump pada pilpres November lalu.