China Ternyata Juga Pesan Vaksin Corona dari BioNTech Jerman

China Ternyata Juga Pesan Vaksin Corona dari BioNTech Jerman
China Ternyata Juga Pesan Vaksin Corona dari BioNTech Jerman (Foto : )
Sebuah perusahaan farmasi China disebut tengah melakukan kesepakatan untuk pengadaan vaksin corona dari BioNTech Jerman.
Perusahaan Fosun Pharmaceutical Group di Shanghai China, mengumumkan bahwa mereka akan mendapatkan 60% dari laba kotor tahunan dari penjualan dosis yang akan dibuat dari bahan curah impor, dan 65% dari keuntungan penjualan dosis impor yang siap pakai. Perusahaan itu disebut tengah bermitra dengan BioNTech Jerman.Untuk pembelian awal 50 juta dosis, Fosun akan melakukan pembayaran di muka kepada perusahaan BioNTech Jerman sebesar 250 juta euro (Rp 4,25 triliun). Setengah dari nilai tersebut akan dibayarkan pada 30 Desember, dan sisanya setelah vaksin BioNTech mendapat persetujuan regulator China, kata perusahaan itu di bursa saham Hong Kong. Disebutkan bahwa Fosun akan membayar 500 juta Euro (Rp 8,5 triliun) untuk 100 juta dosis vaksin.Sejauh ini, vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dan mitranya dari AS, Pfizer Inc, sudah mulai diberikan juga kepada publik di Inggris dan Amerika Serikat, setelah mendapatkan lisensi untuk penggunaan segera. Uni Eropa mengatakan akan segera melisensi vaksin BioNTech selambatnya 21 Desember. Persiapan vaksinasi di seluruh Eropa sudah dilakukan sejak beberapa minggu lalu.Fosun Pharmaceutical di Shanghai sebelumnya telah melakukan uji klinis di China dengan dua kandidat vaksin Covid-19 dari BioNTech, namun belum mendapat persetujuan dari otoritas kesehatan dan perdagangan obat di negara itu.China telah memberikan status penggunaan darurat kepada dua kandidat vaksin lokal dari Sinopharm dan Sinovac Biotech Ltd. Sedangkan vaksin dari CanSino Biologics Inc mendapat persetujuan untuk penggunaan militer.Namun China juga bermaksud membeli vaksin-vaksin yang diproduksi di negara lain. Perusahaan Shenzen Kangtai Biological Products Co Ltd, sedang meningkatkan kapasitas produksi untuk menghasilkan setidaknya 100 juta dosis kandidat vaksin dengan mitra dari Inggris AstraZeneca akhir tahun ini.