Waspadai, Bahaya Konsumsi Protein Berlebihan untuk Kesehatan

Waspadai, Bahaya Konsumsi Protein Berlebihan untuk Kesehatan
Waspadai, Bahaya Konsumsi Protein Berlebihan untuk Kesehatan (Foto : )
Komsumsi protein berlebihan dapat mengakibatkan penambahan berat badan, bau mulut, dehidrasi, kerusakan ginjal, dan meningkatnya risiko kanker.
Protein merupakan salah satu nutrisi penting bagi kesehatan. Nutrisi ini membantu tubuh untuk memelihara otot, tendon, organ, kulit, enzim, hormon neurotransmitter, dan berbagai molekul yang memiliki banyak fungsi penting. Protein terdiri dari molekul yang disebut dengan asam amino. Tubuh memang menghasilkan asam amino secara alami. Namun, kita juga perlu mendapatkan asupan asam amino melalui makanan. Kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda, tergantung dari aktivitas, usia, massa otot, dan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Akan tetapi, rata-rata pria membutuhkan 56 gram protein setiap hari, sementara wanita membutuhkan 46 gram protein setiap harinya. Namun, mengonsumsi terlalu banyak protein juga bisa memicu berbagi risiko kesehatan. Berikut bahaya konsumsi protein berlebihan:
Penambahan berat badan Diet tinggi protein memang membantu menurunkan berat badan. Namun, hal itu hanya berfungsi dalam jangka pendek. Asupan protein berlebihan justru membuat tubuh menyimpannya sebagai lemak. Seiring waktu, kondisi ini bisa memicu kenaikan berat badan. Bau mulut Konsumsi protein berlebihan dapat menyebabkan bau mulut, terutama jika kita membatasi asupan karbohidrat. Saat mengurangi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan asupan protein, tubuh akan memasuki fase ketosis yang bisa memicu bau tak sedap. Dehidrasi Riset 2002 yang melibatkan atlet, menemukan asupan protein yang tinggi bisa menurunkan kadar air dalam tubuh. akan tetapi, risiko atau efek ini dapat diminimalisir dengan meningkatkan asupan air. Kerusakan ginjal Kelebihan protein memperparah kondisi orang yang telah mengalami gangguan ginjal. Pasalnya, asam amino pembentuk protein mengandung nitrogen tinggi. Akibatnya, ginjal harus bekerja lebih keras untuk membuat nitrogen ekstra dan produk limbah metabolisme protein. Meningkatnya risiko kanker Mengonsumsi makanan tinggi protein, salah satunya daging merah, dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, payudara, dan prostat. Hal ini ternyata karena daging merah yang merupakan sumber protein tinggi, mengandung lemak jahat dan hormon yang bersifat karsinogenik.