Dunia Berada di Titik Kritis Pandemi Corona, WHO Ingatkan Ancaman Gelombang Kedua

Dunia Berada di Titik Kritis Pandemi Corona, WHO Ingatkan Ancaman Gelombang Kedua
Dunia Berada di Titik Kritis Pandemi Corona, WHO Ingatkan Ancaman Gelombang Kedua (Foto : )
Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, mengungkapkan bahwa dunia kini berada di titik kritis pandemi corona dan pemerintah semua negara harus siap menghadapi gelombang kedua.
Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, menyebutkan bahwa kasus infeksi corona terus melonjak di seluruh dunia. Pemerintah semua negara harus siap menghadapi gelombang kedua.Akhir bulan Oktober dilaporkan lebih dari 43 juta kasus dengan lebih dari 1,16 juta kasus kematian. Lebih daru 40.000 kasus kematian terbaru dilaporkan pada minggu lalu.“Dunia berada pada titik waktu kritis pandemi Covid-19. Terutama di belahan utara Bumi. Beberapa minggu ke depan akan sangat berat dan sejumlah negara berada dalam jalur berbahaya,” kata Soumya Swaminathan dalam wawancara dengan Deutsche Welle.Swaminathan menambahkan bahwa saat ini banyak negara yang menunjukkan peningkatan kasus secara eksponensial. Hal ini menyebabkan rumah-rumah sakit dan bangsal ICU kewalahan karena kapasitas perawatan tidak lagi mencukupi. Ia atas nama WHO menghimbau para pimpinan negara untuk mengambil tindakan cepat untuk mencegah kematian lebih lanjut.“Untuk mencegah agar pelayanan kesehatan esensial tidak ambruk dan untuk mencegah penutupan sekolah sekali lagi. Ini bukan latihan,” tegas Swaminathan.Pakar kesehatan dari India ini menyebutkan bahwa tidak ada negara yang terlewat oleh pandemi, dan gelombang kedua mungkin saja akan melanda seluruh kawasan di dunia. Negara yang sudah dihantam keras gelombang pertama, bisa saja dihantam pandemi untuk kedua kalinya.Negara yang melakukan hal terbaik pada gelombang kedua, adalah yang menarik pelajaran dari gelombang pertama. Negara-negara ini mengambil tindakan untuk mengurangi transmisi. Tetap siaga dan waspada untuk dengan cepat mengidentifikasi dan mengisolasi kasusnya. Selain itu juga melakukan pelacakan kontak, melakukan karantina dan memberikan dukungan selama masa karantina, baik kepada masyarakat maupun sistem kesehatannya.Sekitar 90 persen populasi dunia tetap rentan terhadap serangan virus corona dan kita semua tetap menghadapi risiko bahwa pandemi ini akan terus menyebar dan menginfeksi warga yang lemah. Jadi kira harus terus melanjutkan tindakan kesehatan publik untuk menghentikan penyebaran virus dan memutus mata rantai penularan.Soumya Swaminathan mengatakan bahwa ada alasan untuk optimis. Saat ini ada lebih 200 kandidat vaksin sedang dalam tahap pengembangan. Sebanyak 44 diantaranya berada dalam fase pengembangan klinis dan 10 kandidat vaksin sudah memasuki ujicoba fase ketiga atau fase final.Banyaknya kandidat vaksin dan dikombinasikan dengan beragam jenis platform dan teknologinya, meningkatkan peluang untuk menemukan vaksin yang aman dan efektif.Vaksin yang efektif, diagnosa dan pengobatan adalah vital untuk mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan global. Tapi sarana penyelamat nyawa itu hanya akan bekerja, jika diberikan kepada kelompok yang paling rentan secara adil dan simultan di semua negara.“Covid-19 tidak bisa ditaklukkan oleh satu negara pada satu waktu. Jadi kita semua harus menjamin distribusi yang adil dan akses bagi semua negara, tanpa melihat kemampuan daya belinya,” ujar Swaminathan menegaskan.