Semburan Lumpur Campur Gas Kubur Belasan Ternak dan Racuni 4 Warga Blora

Semburan Lumpur Campu Gas Kubur Belasan Ternak dan Racuni 4 Warga Blora
Semburan Lumpur Campu Gas Kubur Belasan Ternak dan Racuni 4 Warga Blora (Foto : )
Semburan lumpur bercampur gas beracun tiba-tiba menyembur dari dalam tanah. Mulanya, tanah bergetar dan terasa panas. Peristiwa ini menghebohkan warga Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Apalagi, empat warga keracunan dan belasan ternak mati terkubur lumpur. 
Semburan lumpur bercampur gas beracun ini terjadi di kawasan Kesongo, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Semburan kali ini, 27 Agustus 2020, merupakan yang terbesar setelah semburan terakhir muncul empat tahun lalu. Tinggi semburan kali ini mencapai tiga puluh meter dan menimbulkan banyak korban. https://www.instagram.com/p/CEbBqG6ngiG/?igshid=ztlvayxe31a0 Empat warga dilaporkan menjadi korban keracunan gas dan tujuh belas hewan ternak kerbau terkubur ke dalam lumpur. Baca juga: Kiai Slamet Blora? Seekor Kerbau Selamat dari Semburan Oro-Oro Kesongo
[caption id="attachment_367552" align="alignnone" width="900"]Semburan Lumpur Campu Gas Kubur Belasan Ternak dan Racuni 4 Warga Blora Liswanto, melihat saat semburan terjadi, sejumlah warga sedang menggembala hewan ternak di sekitar lokasi. Foto: Didiet Cordiaz | ANTV[/caption] Liswanto, salah satu warga, mengatakan semburan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Pada saat terjadi semburan sejumlah warga sedang menggembala hewan ternak di sekitar lokasi. Tiba-tiba tanah bergetar, bergerak dan mengeluarkan semburan lumpur bercampur gas beracun. [caption id="attachment_367551" align="alignnone" width="900"]Semburan Lumpur Campu Gas Kubur Belasan Ternak dan Racuni 4 Warga Blora Muhamad Abdul Rohman, korban gas beracun seiring letupan lumpur Blora. Foto: Didiet Cordiaz | ANTV[/caption] Salah satu korban gas beracun bernama Muhamad Abdul Rohman mengaku sesak nafas karena menghirup asap belerang yang keluar. Saat kejadian Abdul Rohman berada 100 meter dari lokasi semburan. Didiet Cordiaz | Blora, Jawa Tengah