Sindiran Kho Ping Hoo pada Pamong pun Jelata Negeri Para Bedebah

Sindiran Kho Ping Hoo pada Pamong pun Jelata Negeri Para Bedebah
Sindiran Kho Ping Hoo pada Pamong pun Jelata Negeri Para Bedebah (Foto : )
Kho Ping Hoo. Namanya kondang di jagat cerita persilatan di Indonesia. Kejeniusannya, mampu mengajak para pembaca untuk melenting dari negeri jelata ini ke daratan para pendekar di negeri tengah, Cina. Pun, mampu menyelipkan pesan jua sindiran pada pamong maupun jelata negeri para bedebah ini.  
Bedebah? Ya!Dalam uraian makna Kamus Besar Bahasa Indonesia ‘KBBI’, Bedebah, artinya Celaka. Artinya? Negeri ini selalu mendapat kesulitan, kemalangan, kesusahan, kesialan dan penderitaan. Begitulah KBBI menerangkannya.Negeri Para Bedebah? Ya!Negeri yang sedang dirundung celaka. Celaka pikir dan logika para pamong maupun jelatanya. Bagaimana mereka menyikapi problematika, mencuatkan solusi maupun mengindahkan amanah. Sama saja, tidak hanya Umara ‘para Pamong’ namun juga para jelata negeri.Istilah Negeri Para Bedebah juga menjadi judul novel karya Tere Liye. Berkisah menyindir para manusia yang rakus. Novel ber-440 halaman ini diterbitkan pertama kali oleh Gramedia Pustaka Utama pada Juli 2012. Kita belum akan membahas kisah dalam novel ini. Langit belum memberikan tanda-tandanya.Lalu, apa sindiran Kho Ping Hoo?Ini contoh sindiran bahkan peringatan tentang
kemanusiaan . Cerita ini ada dalam kisah Pendekar Kelana .

Kehidupan manusia di dunia ini teramat janggal, teramat tidak adil. Si kaya memiliki makanan, pakaian dan rumah yang berlebihan. Sedangkan si miskin yang tinggal di sebelah rumahnya, demikian melaratnya sehingga untuk makan saja tidak cukup!