Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan pabrik mobil Esemka di Boyolali, Jawa Tengah pada hari Jumat (6/9/2019). antvklik.com - Pabrik mobil Esemka berdiri di atas lahan seluas 11,5 hektar dengan luas bangunan 1,25 hektar. Pabrik ini dilengkapi dengan ruang pamer, pengecatan, perakitan kendaraan, perakitan mesin, pengetesan mesin, pengetesan kendaraan, dan inspeksi.
Esemka menjadi sorotan setelah dijajal Jokowi saat menjadi Walikota Solo. Jokowi juga sempat mencoba mobil rakitan siswa STM tersebut jelang pemilihan gubernur DKI tahun 2012 lalu. Banyak pihak meragukan mobil Esemka akan diproduksi sendiri di dalam negeri, apalagi bisa menjadi mobil nasional. Keraguan tersebut muncul setelah beberapa tahun silam, mobil bermerek Timor gagal menjadi mobil nasional.
Pemegang merek Timor adalah Tommy Suharto, putera mantan Presiden Suharto. Timor yang bermitra dengan sebuah perusahaan otomotif Korea Selatan sudah tidak dijual dan diproduksi lagi. Timor hanyalah sebuah merek dagang yang khusus dijual di Indonesia sementara seluruh body dan mesin mobil diimpor utuh dari Korea Selatan. Lantas, apakah Esemka bisa masuk kategori mobil nasional.
Direktur Utama PT Solo Manufaktur Kreasi, Eddy Wirajaya mengatakan bahwa pihaknya menolak jika Esemka disebut sebagai mobil nasional. Sayang, ia tidak menjelaskan alasannya. "Kami bukan mobil nasional, tetapi produksi mobil di Indonesia. Jadi, jangan salah persepsi, mobil nasional kan cukup luas," ujarnya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa 13 Agustus 2019. Eddy menjelaskan, pihaknya sedang mempersiapkan fasilitas produksi di pabrik mereka yang ada di Boyolali, Jawa Tengah.
Pabrik tersebut, nantinya akan dipakai untuk memproduksi kendaraan pikap secara massal. "Pabriknya di Boyolali. Mobil komersial dulu, kalo enggak, kami enggak hidup. Mobil penumpang belum," tutur dia Chairul Achir | Jakarta
