Ternyata, budaya lokal Indonesia pernah jadi media dakwah islam loh!

budayalokal_cover
budayalokal_cover (Foto : )
www.antvklik.com
Seni budaya lokal  sangat lah banyak dan beragam karena setiap suku dan daerah memiliki ciri khas tersendiri dan mempunyai identitas dan corak yang jelas. Banyak kesenian lokal menjadi seni yang bernuansa islam karena terpengaruh oleh agama islam. Dengan cara kesenian dapat menyebarkan agama islam. Para ulama zaman dulu berdakwah menyebarkan agama islam melalui kesenian dan tradisi yang sudah ada. Berikut budaya lokal yang bernuansa islam masih berkembang sampai sekarang :
1. Wayang Wayang merupakan kesenian tradisional yang berasal dari Jawa. Wayang menjadi salah satu media Walisongo untuk menyebarkan agama islam. Jenis wayang bermacam-macam yaitu,  wayang purwo, gedok, krucil, menak, beber, golek, dan kulit.Pada dasarnya sumber cerita wayang berasal dari kisah ramayana dan Mahabrata, namun ditangan para wali alur cerita dan bentuknya pun sedikit diubah sesuai syariat islam. Wayang pun masih di budayakan sampai sekarang, dari anak kecil, anak muda dan wisatawan luar negeri ingin mempelajari wayang.

2. Tari Saman

Tari saman berasal dari Aceh,dari dataran tinggi gayo. Tarian ini dulu disampaikan untuk merayakan peritiwa penting dalam adat Aceh serta memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW. Tarian saman merupakan media dakwah bagi masyarakat aceh untuk menyebarkan agama islam, setiap syair dan gerakan akan mencerminkan akan pendidikan,keagamaan, sopan santun, kebersaman,dan kekompakkan. Sampai saat ini tarian saman menjadi kegiatan ektrakulikuler di sekolah tertentu. Para generasi muda pun semangat untuk mempelajari tarian ini.  

3. Qasidah Qasidah adalah seni suara yang bernuansa islami dengan memakai alat rebana. Syairnya mengandung dakwah islami yang berupa nasihat-nasihat, rasa cinta kepada allah SWT dan nabi Muhammad SAW, tentang orang tua, saling menolong, dan perbuatan baik terhadap sesama manusia. Qasidah pun sekarang berkembang pesat, ada yang menambahkan dengan gitar,keyboard dan alat musik lainnya. Biasanya, pertunjukan qasidah untuk memperingati hari besar islam. Dengan seiring perkembangan zaman, sekarang qasidah dapat dijumpai di acara khitanan, syukuran dan acara pernikahan.

4. Debus Debus merupakan kesenian asli masyarakat Banten. Pada dasarnya kesenian ini dibentuk untuk melawan Belanda pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Kesenian ini ada seni perut, seni suara, dan seni kebatinan. Kesenian debus yang dipertontonkan di antaranya, memakan api, menggoreng telur di atas kepala, membakar tubuh dengan api dan sebagainya. Pertunjukan ini dimulai dengan membaca shalawat nabi Muhammad SAW dan zikir selama 10 menit. Kesenian debus saat ini merupakan kombinasi antara seni tari dan suara.