www.antvklik.com - Pengurus Gerakan Pemuda Anshor menampik tudingan telah menolak kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS) berceramah di Jepara, Jawa Tengah. Namun GP Anshor membenarkan adanya pro kontra kehadiran UAS di Jepara. Pro-kontra tersebut sang semakin hangat setelah terlihat Tim UAS menggunakan topi HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) pada akhir Agustus 2018 lalu.
Pernyataaan tersebut disampaikan Ketua GP Anshor Jepara Syamsul Anwar di Kantor PCNU Jepara, Jawa Tengah, Selasa (4-9-2018). Syamsul menjelaskan, GP Anshor telah mendengar rencana kehadiran UAS di Jepara sejak akhir Juni lalu. Lantas pro-kontra santer di tengah masyarakat terjadi sejak bulan Juli 2018. GP Anshor pun bergerak ke berbagai elemen dan golongan masyarakat untuk menjaga kondusifitas di Jepara. Menurutnya, GP Ashor selalu berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk mengamankan kegiatan tersebut.
Selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian, GP Anshor juga menemui Ketua Pemuda Pancasila Jepara. Sebab, Pemuda Pancasila diminta oleh pondok pesantren Al-Husna sebagai pengamanan kegiatan tersebut. Syamsul menegaskan, pihaknya tidak menolak kehadiran Ustaz Abdul Somad namun khawatir acara tersebut didomplengi HTI, organisasi yang telah dilarang.
Kecurigaan semakin kuat setelah terlihat ada anggota Tim Ustad Somad memakai Topi menyerupai simbol HTI, "Tanggal 24 agustus saat tim UAS datang ke jepara dalam rangka cek lokasi persiapan pelaksanaan acara, tiba tiba beredar di media tepatnya di FB Ustadz Mudhofar, foto-foto tim Ustaz Abdul Somad memakai topi menyerupai simbul HTI beredar ke publik. Hal inilah yang kemudian memicu pro-kontra kembali menguat di masyarakat"tandasnya Laporan Galih Manunggal dari Jepara
