Hal itu dilakukan Swastika Mukherjee setelah menerima email-email yang bernada ancaman dari Sandeep Sarkar dan rekan-rekannya untuk bekerja sama dengan mereka.
Sandeep adalah salah satu produser Shibpur. Ia juga menambahkan bahwa mereka mengklaim memiliki foto-foto telanjang miliknya yang telah diubah dan diancam akan dibocorkan di situs-situs porno.
Menceritakan kejadian tersebut, Swastika mengatakan kepada OTT Play, "Semuanya berawal secara acak. Selama proses pengambilan gambar dan sulih suara, saya tidak pernah diperkenalkan dengan Sandeep Sarkar. Itu adalah co-produser lain Ajanta Sinha Roy yang berkomunikasi dengan kami. Tiba-tiba, Sandeep Sarkar mulai mengirimi saya email yang mengancam. Dia mengklaim bahwa dia adalah seorang warga negara Amerika dan jika saya tidak 'bekerja sama' dengan mereka, dia akan menghubungi Konsulat Amerika Serikat sehingga saya tidak akan pernah mendapatkan visa Amerika Serikat. Dia juga mengancam akan menyeret saya ke Komisaris Polisi, Kepala Polisi, dan sebagainya. Sekarang saya sama sekali tidak tahu apa arti dari 'kerja sama' ini. Saya membuat film dan menyulihsuarakan film tersebut dan saya tidak pernah berniat untuk tidak berpartisipasi dalam kegiatan promosi. Awalnya, film ini dijadwalkan untuk dirilis pada bulan Maret. Saya mengirim email tentang tanggal yang tersedia kepada mereka. Tidak ada tanggapan. Kemudian, mereka menggeser jadwal perilisannya. Namun mereka tidak repot-repot memberi tahu saya. Saya mengetahuinya dari sutradara kami dan sekali lagi mengirimkan tanggal-tanggal yang tersedia."
Sandeep adalah salah satu produser Shibpur. Ia juga menambahkan bahwa mereka mengklaim memiliki foto-foto telanjang miliknya yang telah diubah dan diancam akan dibocorkan di situs-situs porno.
Menceritakan kejadian tersebut, Swastika mengatakan kepada OTT Play, "Semuanya berawal secara acak. Selama proses pengambilan gambar dan sulih suara, saya tidak pernah diperkenalkan dengan Sandeep Sarkar. Itu adalah co-produser lain Ajanta Sinha Roy yang berkomunikasi dengan kami. Tiba-tiba, Sandeep Sarkar mulai mengirimi saya email yang mengancam. Dia mengklaim bahwa dia adalah seorang warga negara Amerika dan jika saya tidak 'bekerja sama' dengan mereka, dia akan menghubungi Konsulat Amerika Serikat sehingga saya tidak akan pernah mendapatkan visa Amerika Serikat. Dia juga mengancam akan menyeret saya ke Komisaris Polisi, Kepala Polisi, dan sebagainya. Sekarang saya sama sekali tidak tahu apa arti dari 'kerja sama' ini. Saya membuat film dan menyulihsuarakan film tersebut dan saya tidak pernah berniat untuk tidak berpartisipasi dalam kegiatan promosi. Awalnya, film ini dijadwalkan untuk dirilis pada bulan Maret. Saya mengirim email tentang tanggal yang tersedia kepada mereka. Tidak ada tanggapan. Kemudian, mereka menggeser jadwal perilisannya. Namun mereka tidak repot-repot memberi tahu saya. Saya mengetahuinya dari sutradara kami dan sekali lagi mengirimkan tanggal-tanggal yang tersedia."
Baca Juga :
