Antv – Setelah kesuksesan besar Brahmastra pada tahun 2022, sang sutradara Ayan Mukerji siap kembali melanjutkan kisahnya. Bagaimana selengkapnya?
Proyek impian dari filmmaker Ayan Mukerji, Brahmastra – Part One: Shiva muncul sebagai salah satu film terlaris Bollywood di tahun 2022.
Tahun itu, film yang dibintangi Ranbir Kapoor dan Alia Bhatt ini mengumpulkan ₹4 miliar atau sekitar Rp729 miliar secara global.
Di balik kesuksesan tersebut, film bergenre action-fiksi ilmiah ini dibuat dalam waktu yang lama, yaitu hampir satu dekade.
Meskipun begitu, Ayan Mukerji Ayan bertekad membawakan Brahmastra bagian dua dan tiga kepada penonton sedikit lebih awal. Ia tak mau penonton menunggu lebih lama.
Dilansir dari Times of India, film ke-2 dari Brahmastra akan berkisar pada kisah Dev, yang telah terungkap merupakan ayah Siwa (Ranbir Kapoor).
Ayan mengungkapkan bahwa dia akan syuting untuk Brahmastra 2 dan 3 secara bersamaan. Setidaknya, akan memakan waktu sekitar tiga tahun dari sekarang untuk merilis Brahmastra 2 di bioskop.
“Kami akan membuat Brahmastra 2 dan 3 bersama-sama. Sebenarnya kami akan membutuhkan sedikit waktu untuk menulisnya,” ungkap Ayan Mukerji.
“Menurutku itu akan jadi sekitar tiga tahun dari sekarang sebelum kita melihat Brahmastra 2 di layar lebar,” paparnya.
Sosok yang juga menggarap film Yeh Jawaani Hai Deewani ini juga sempat bereaksi terhadap kritik publik tentang dialog Brahmastra yang ditulis oleh Hussain Dalal.
Ia mengatakan bahwa meskipun orang-orang masih menerima film tersebut dan tampil baik di box office, ia telah mendengar kritik yang ada dan juga setuju pada sebagiannya.
“Kami mendapat beberapa reaksi beragam. Kami masih menghasilkan angka yang sangat bagus. Banyak orang menerima film kami,” tutur Ayan.
“Brahmastra juga berhasil ketika dirilis di streaming (platform). Itu mungkin film Hindi terlaris tahun 2022. Tapi saya masih mendengar kritikan itu sangat jelas,” sambungnya.
Salah satu kritik publik tentang Brahmastra yang paling ia perhatikan adalah soal penulisan dan kisah Brahmastra itu sendiri. Dengan itu, ia berniat untuk membuat dua film selanjutnya dengan lebih baik.
“Utamanya, aku terima dan setujui sebagian (kritik). Sebagian kritikan itu bermuara pada beberapa aspek yang berkaitan dengan penulisan dan cerita Brahmastra,” kata Ayan Mukerji.
“Aku ingin memahami hal-hal tersebut dan membuat bagian keduanya lebih baik,” ia melanjutkan.
