Antv – Saif Ali Khan sempat menyatakan pendapatnya tentang upah aktor yang tidak masuk akal. Kini, giliran Nawazuddin Siddiqui yang turut buka suara.
Nawazuddin Siddiqui adalah aktor papan atas Bollywood yang telah membintangi deretan film terkemuka. Penghargaan yang diraihnya pun membuktikan bakatnya di industri ini.
Nawazuddin sendiri dikenal atas penampilannya dalam Talaash dan Bajrangi Bhaijaan. Sejak debut tahun 1999, ia terus aktif tampil di depan kamera.
Sebagai aktor yang telah cukup lama berkarier di Bollywood, Nawazuddin mempunyai pendapatnya sendiri tentang industri ini.
Dilansir dari Hindustan Times, Nawazuddin berbicara tentang “pertempuran” antara seni dan perdagangan di bidang perfilman.
Di kesempatan yang sama, ia membicarakan bagaimana biaya tinggi yang dibebankan oleh beberapa aktor membuat anggaran film meningkat dan tidak layak.
Tidak hanya itu, anggaran yang melejit inilah yang menyebabkan film-film ini gagal.
Upah para aktor Bollywood memang tidak dipublikasikan secara gamblang. Namun, beberapa laporan mengklaim bahwa aktor papan atas seperti tiga Khan (Shah Rukh Khan, Aamir Khan, dan Salman Khan) mematok biaya lebih dari ₹1 miliar atau Rp189 miliar per film!
Pada umumnya, angka ini sudah termasuk hak distribusi dan bagi hasil.
Nawazuddin berpendapat bahwa pemeran film tak perlu mengikuti perkembangan jumlah penjualan tiket. Pasalnya, hal ini bukan tugas mereka.
“Melihat angka box-office adalah tanggung jawab produser. Seorang aktor seharusnya tidak peduli tentang penjualan tiket,” ungkap Nawazuddin Siddiqui.
Bagi bintang film Heropanti 2 ini, tindakan aktor yang seperti itu tak etis. Terlebih jika mereka menagih upah yang benar-benar fantastis dan merugikan film itu sendiri.
“Aku melihatnya sebagai korupsi kerajinan. Mengapa seorang aktor harus berbicara tentang box office?” kata Nawazuddin.
“Bintang-bintang yang menagih ₹1 miliar per film adalah mereka yang akhirnya merugikan film tersebut,” sambung aktor berusia 48 tahun ini.
Nawazuddin kemudian menyatakan bahwa kesuksesan atau kegagalan sebuah film bukanlah kesalahan orang-orang yang terlibat di dalamnya, melainkan budget yang dikeluarkan.
“Anggaran kecil atau film dengan anggaran sederhana tidak akan gagal. Setiap kali anggaran film melampaui batas kelayakan, itu akan gagal,” ucap Nawazuddin Siddiqui.
“Aktor, sutradara, dan storytellers tidak gagal. Anggaran filmlah yang membuatnya sukses atau gagal,” ia melanjutkan.
