Menkes : Biaya Perawatan Korban Bom Akan Ditanggung oleh Negara

kunjungan menkes ke rs dr soetomo
kunjungan menkes ke rs dr soetomo (Foto : )
Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Dinkes Kota Surabaya terus memantau kondisi para korban bom di Surabaya. Pemerintah juga  memastikan biaya perawatan korban bom di Surabaya, Jawa Timur, akan ditanggung pemerintah. Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyatakan hal tersebut dalam kunjunganya ke Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya saat menjenguk 4 korban terluka yang dirawat di ruang intensive care unit (ICU).[caption id="attachment_99218" align="aligncenter" width="300"]
Menkes Nila F. Moeloek jenguk korban bom Surabaya [/caption]Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaporkan sebanyak 43 orang terluka ditangani di delapan rumah sakit di Jawa Timur. Diantaranya 14 orang korban dirawat RS Bedah Surabaya, lima orang di Rumah Sakit Siloam Surabaya, dan empat orang di RSUD dr Soetomo, Surabaya.Selain itu, enam korban dirawat di RS Bhayangkara, tujuh korban di RS  RKZ dan satu orang di RS AL Ramelan, dua orang di RS William Booth, dan lima orang RS Premier Surabaya.Menkes Nila F. Moeloek, sangat prihatin melihat kondisi para korban yang merasakan derita yang sangat berat, padahal mereka tidak bersalah.“Kita juga ada keterbatasan, namun kita berupaya semaksimal mungkin, dan juga sudah dikeluarkan oleh bapak presiden, bahwa biaya bagi para korban ini, adalah negara yang akan menanggungnya, “ ujar Menkes Nila F. Moeloek.Sementara itu, 13 korban tewas dan 43 orang mengalami luka-luka akibat ledakan bom bunuh diri, Ahad pagi (13/5). Bom berturut-turut meledak  di tiga gereja di Surabaya, yaitu Gereja St. Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja GKI  di Jalan Diponegoro dan GKI Wonokromo di Jalan Arjuno.Laporan Zainal Azhari dari Surabaya.