Hujan Es Batu di Kawasan Depok

Hujan Es Batu di Kawasan Depok
Hujan Es Batu di Kawasan Depok (Foto : )
www.antvklik.com
- Hujan deras disertai es batu berjatuhan dari langit Depok, Jawa Barat, Selasa (20/3) sore. Seorang warga bernama Ika Sri Murtiani mengatakan bahwa salah satu lokasi terjadinya hujan es batu yaitu di Kompleks Pelni, Cimanggis, Depok, sekitar pukul 15.30 WIB.Dalam video berdurasi 21 detik yang dikirimnya ke ANTV terdengar keras es batu berjatuhan di atap, kaca dan kap mesin mobil sedan berwarna putih yang sedang parkir di depan salah satu rumah di Komplek Pelayaran Nasional Indonesia tersebut.Lokasi lain terjadinya hujan es batu yaitu di Perumahan Pondok Duta, Cimangis, Depok. Salah satu warganya, dalam akun Instagram bernama Anashid2003 memposting video es batu yang jatuh berserakan diatas aspal jalanan. Selain itu terlihat hembusan angin kencang yang menyertai hujan deras.Melansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan es batu adalah fenomena cuaca alamiah yg biasa terjadi yang disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat.  Lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan maupun sebaliknya.Adapun indikasi akan terjadinya hujan es disertai kilat atau petir dan angin kencang sebagai berikut :
  • Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
  • Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara Pkl.10.00 dan Pkl. 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi yang ditunjukkan dengan nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).
  • Mulai Pkl.10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus atau awan putih berlapis – lapis. Diantara awan ini ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu - abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
  • Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cb atau Cumulonimbus.
  • Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.
  • Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri.
  • Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba - tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.
  • Jika 1 - 3 hari berturut - turut tidak ada hujan pada musim transisi/ pancaroba/ penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.
[embed]https://youtu.be/4QQBJFr783k[/embed] Sementara indikasi terjadinya angin putting beliung atau anging kencang berdurasi singkat sebagai berikut:
  • Luasannya berkisar 5 km - 10 km.
  • Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit.
  • Lebih sering terjadi pada peralihan musim atau pancaroba.
  • Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari dan terkadang menjelang malam hari.
  • Bergerak secara garis lurus.
  • Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi 0.5 - 1 jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda - tandanya dengan tingkat keakuratan < 50 %
  • Hanya berasal dari awan Cumulonimbus (bukan dari pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya), tetapi tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung.
  • Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama.