Pembacaan isi Prasasti Kwak di upacara Manusuk Sima. (Foto: Tangkapan Layar)
Selanjutnya, upacara Manusuk Sima dilanjutkan dengan penyerahan kendi Tirta Amerta dan penyerahan prasasti kepada Walikota Kediri.
Penyerahan prasasti Kwak ini dilakukan untuk disemayamkan kembali di Balai Kota. Sementara Tirta Amerta yang diserahkan kepada penari Garuda untuk disiramkan di sekeliling panggung acara.
“Upacara Manusuk Sima ini merupakan upacara untuk mengenang peristiwa 1144 tahun yang lalu di mana Dusun Kwak ditetapkan sebagai tanah Sima atau daerah yang bebas pajak,” kata Walikota Kediri pada sambutannya.
Dalam kesempatan ini, Walikota juga menyampaikan betapa kota Kediri telah mengalami perkembangan pesat dan menjadi pusat pendidikan, perdagangan dan jasa di wilayah Jawa Timur.
