Mengenal Apa Itu Kitab Kama Sutra, Bukan Sekadar Posisi Seks dan Erotisme

the tale of kama sutra img
the tale of kama sutra img (Foto : )
Kitab Kama Sutra sudah tak lagi asing di telinga. Kama Sutra sendiri sering diasosiakan dengan berbagai macam posisi seks dan hal-hal berbau erotis. 
Kama Sutra merupakan kitab seks legendaris yang berasal dari India zaman kuno yang dipercaya sebagai buku panduan terlengkap untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan seks tertinggi bersama pasangan.
Definisi Kama Sutra Banyak orang mendefinisikan Kama Sutra sebatas seks dan erotisme, padahal sebenarnya lebih dari itu. Para ahli memandang Kama Sutra sebagai panduan tentang seni hidup, mulai dari mencari pasangan untuk individu, hingga tata krama dalam pernikahan dan urusan duniawi lainnya. Kama Sutra ditulis pada abad ketiga oleh Vatsyayana Mallaga. Kama Sutra terdiri dari kata Kama dan Sutra. Kata 'Kama' artinya kerinduan atau keinginan yang konotasinya seksual. Selain itu, 'Kama' juga mengacu pada dewa cinta Hindu, Kamadeva. Sedangkan kata 'Sutra' mengacu pada ayat atau kitab suci yang ringkas. Jadi, Kama Sutra adalah risalah tentang kenikmatan. Seperti halnya Hatha Yoga, Kama Sutra menggunakan Asana dan terkadang dianggap sebagai penghubung definitif antara seks dan yoga. Beberapa jenis yoga modern menggunakan Asana Kama Sutra dan filsafat, seperti Kama Sutra Yoga dan Sexy Yoga. Kama Sutra Menurut Yogapedia Menurut kitab suci Hindu, Kama adalah salah satu dari empat tujuan hidup manusia. Tiga yang lain adalah dharma (kewajiban atau moralitas), artha (kemakmuran dan kekuasaan), dan moksha (kebebasan dari reinkarnasi). Kama Sutra sendiri ditulis sebagai panduan untuk mencapai 'kama', khususnya kenikmatan fisik. Terjemahan bahasa Inggris terkenal yang ditulis oleh Sir Richard Burton pada aad ke-19, namun terjemahan itu bersifat bias dari norma kesopanan di era Victoria dan meremehkan peran wanita. Sebuah terjemahan pada abad ke-21 yang ditulis oleh Wendy Doniger, profesor Universitas Chicago, dan Sudhir Kakar, senior di Pusat Studi Agama Dunia di Harvard, mengoreksi kesalahan tersebut agar lebih akurat. Meski posisi seksual erotis memiliki porsi yang besar di dalamnya, namun pembahasan Kama Sutra mencakup banyak hal meliputi:
  • perawatan diri
  • Etiket, termasuk after sex pillow talk
  • Praktek seni, mulai dari puisi, memasak, hingga cara mencampur parfum
  • Kebijaksanaan dalam berbagai urusan, termasuk soal berzina
  • Hasrat homoseksual
  • Seksualitas wanita
Kama Sutra dan Keintiman Emosional Kama Sutra merupakan kitab seks tertua yang terdiri dari 1250 ayat, 36 bab, dan dibagi ke dalam 7 bagian. "Sebenarnya, kitab Kama Sutra merupakan buku teks untuk mempraktikkan tantra, yang berarti seksualitas suci dalam bahasa Sansekerta," kata Markie Twist Ph.D, pakar Kama Sutra dari Universitas Wincosin. Tantra sendiri meliputi dua bentuk latihan, yaitu Vama Marga (jalan tangan kiri) yang berisi tentang posisi seks akrobatik, serta Dakshina Marga (jalan tangan kanan) yang berisi tentang energi, emosi, dan hal-hal nonfisik lainnya dalam seks. Di luar posisi bercinta ala Kama Sutra yang sering dicari, sebenarnya kitab ini juga mengajarkan berbagai macam ritual yang bisa dilakukan untuk membangun keintiman emosional yang tidak ada kaitannya dengan penetrasi seks. Sebagai contoh, Anda dan pasangan bisa melakukan sinkronisasi pasangan dengan meletakkan telapak tangan di dada pasangan dengan kontak mata yang intens selama beberapa waktu tanpa bergerak sedikitpun. Praktik tersebut termasuk ke dalam meditasi yang dipercaya mampu meningkatkan sensasi dan membuat Anda lebih memahami tubuh sendiri. Jika dilakukan secara rutin, efek rangsangan akan terasa lebih kuat. Kama Sutra dan Feminisme Kama Sutra menekankan kepuasan pihak perempuan dan memiliki argumen yang cukup modern jika ditilik dari penulisannya ribuan tahun silam. Boleh dibilang, Kama Sutra telah melampaui zamannya. Misalnya, sebuah ayat dalam Kama Sutra menyebutkan bahwa pria harus mengutamakan kepuasan perempuan terlebih dahulu dan menahan orgasmenya sehingga perempuan bisa mencapai klimaks. Selain itu, Kama Sutra juga menyebutkan bahwa seks bukan hanya untuk menghasilkan bayi dan perempuan seharusnya juga memiliki kendali dalam urusan keluarga. Terkait posisi seks, Kitab Kama Sutra menekankan jika perempuan perlu berpartisipasi secara aktif saat bercinta dengan pasangan demi kepuasan bersama, khususnya dirinya sendiri. Tak seperti stereotip yang menyatakan bahwa perempuan hanya pasrah dalam urusan ranjang.