Hepatitis Akut Bukan Disebabkan Dari Pemberian Vaksin

prof YOga
prof YOga (Foto : )

Hepatitis akut jadi perbincangan seru di dunia maya, hingga  ada yang menyebebut penyakit ini dikaitkan dengan pemberian vaksin Covid-19.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, menegaskan bahwa penyakit Hepatitis akut ini tidak ada kaitannya dengan Covid-19. Sebab menurutnya, penyakit Covid dan Hepatitis merupakan dua jenis penyakit yang berbeda.

“Sejauh ini sih ini adalah dua penyakit yang berbeda, Hepatitis penyakit Hepatitis, Covid itu penyakit Covid, penyebabnya juga berbeda gitu ya, dan kita belum bisa, artinya jangan sampai pada kesimpulan ini menghubungkan satu dengan lainnya, saat ini belum ada bukti ilmiah yang ke arah situ,” tegas Prof. Tjandra saat ditemui di rumahnya di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.

Selain itu Prof. Tjandra juga memberikan analogi pemberian vaksin Covid-19 bukanlah penyebab dalam penularan penyakit Hepatitis ini. Sebab menurutnya dalam fenomena kasus Hepatitis akut yang ada terjadi pada balita dan bukan pada orang dewasa, dimana orang dewasa lah yang mendapat suntikan vaksin Covid-19.

“Ini kan anak-anak nih, cukup banyak anak-anak itu yang belum divaksin sama sekali bahkan, jadi bagaimana mau menghubungkan vaksin itu dengan kejadian daripada anak,” ujar Prof Tjandra.

Sementara itu Prof Tjandra mengatakan, walaupun belum ada pembuktian secara ilmiah penularannya penyakit Hepatitis ini, tetapi dirinya menyarankan bagi masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan diri dan ketika ada gejala yang mengarah kepada penyakit Hepatitis harus segera memeiksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Kita jaga meningkatkan kebersihan itu perlu untuk Hepatitis ini walaupun untuk penyakit lain pada umumnya, jadi kebiasaan mencuci tangan harus digencarkan lagi baik untuk ini maupun untuk Covid dan yang tadi makanan harus matang, popok bayi harus dibuang pada tempatnya begitu, itu tetap dijaga dan yang terakhir kalau memang ada keluhan harus berobat di fasilitas kesehatan terdekat,” tutup Prof. Tjandra.