Australia Menolak Lockdown Meski Ada Gelombang Omicron

aussie covid
aussie covid (Foto : )
Kasus COVID-19 telah memecahkan rekor selama beberapa hari terakhir di Australia, lonjakan dipicu oleh varian Omicron yang lebih menular, tetapi Pemerintah Australia melalui Perdana menteri Scott Morrison bersikeras bahwa membatasi penyebaran virus menjadi tanggung jawab pribadi.
Sebenarnya Australia harus bergerak cepat memalui kekuasaan pemerintah dan pihak berwenang untuk membatasi kegiataan masyarakat dengan ‘lockdown’ akibat COVID-19, tetapi Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada hari Selasa(21/12/2021), ketika infeksi harian di negara itu melonjak ke level tertinggi pandemi baru, lockdown tidak perlu.
“Kita harus memperlakukan warga Australia seperti orang dewasa,” kata Morrison kepada wartawan, mendesak pihak berwenang untuk beralih dari “budaya mandat” dalam hal masker dan aturan jarak sosial.
"Kami tidak akan kembali ke penguncian/ lockdown. Kami akan maju untuk hidup dengan virus ini dengan akal sehat dan tanggung jawab.”
Lockdown dan aturan jarak sosial yang ketat telah membantu Australia menjaga jumlah COVID-19 relatif rendah di sekitar 260.000 total kasus dan 2.154 kematian. Tetapi sebagian besar negara telah dibuka kembali selama beberapa minggu terakhir setelah inokulasi yang lebih tinggi meskipun ada ancaman dari varian Omicron.
Pihak berwenang sedans meningkatkan percepatan melakukan suntikan booster, dan Morrison mendesak negara bagian untuk membuka kembali ratusan pusat imunisasi yang ditutup setelah sedikitnya permintaan vaksindan  ketika tingkat dosis ganda pada orang di atas 16 tahun mencapai 80%.