Bandara Haiti Ricuh saat Imigran Dipulangkan oleh Amerika Serikat

Bandara Haiti Ricuh saat Imigran Dipulangkan oleh Amerika Serikat (Foto Reuters)
Bandara Haiti Ricuh saat Imigran Dipulangkan oleh Amerika Serikat (Foto Reuters) (Foto : )
Ricuh terjadi di bandara Port-au-Prince, Haiti, pada Selasa (21/9/2021). Yaini ketika para warga Haiti yang dipulangkan oleh pemerintah Amerika Serikat turun dari sebuah pesawat.
Seperti dikutip dari Reuters, Mereka mengungkapkan kemarahan dengan mendatangi area terlarang di bandara itu untuk mengambil paspor dan barang mereka.Sekelompok pria berkaus putih lalu bergerak kembali ke pesawat, seorang di antaranya berusaha masuk ke dalamnya, kata seorang saksi. Petugas bandara lalu menutup pintu pesawat itu.Insiden tersebut menambah tekanan pada pemerintahan Presiden AS Joe Biden agar menghentikan kebijakan pengusiran pada imigran gelap.Hampir 10.000 imigran yang sebagian besar warga Haiti tinggal di sebuah kamp darurat dengan kondisi yang makin memburuk di bawah jembatan Rio Grande.Jembatan itu menghubungkan Del Rio di Texas dengan Ciudad Acuna di Meksiko.Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah AS telah memindahkan sedikitnya 4.000 orang dari kamp tersebut untuk diproses di pusat-pusat penahanan."523 imigran telah dideportasi ke Haiti dalam empat penerbangan. Upaya repatriasi terus dilanjutkan secara berkala," kata Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.Para imigran yang tiba di Haiti marah karena mereka telah menghabiskan ribuan dolar untuk pergi ke AS. Mereka berharap bisa memulai kehidupan baru yang lebih baik.Kemarahan bertambah ketika mendengar kabar bahwa pemerintah Haiti menerima deportasi mereka."Saya marah kepada pemerintah. Kami diberi tahu di tahanan bahwa pemerintah Haiti telah menyetujui pemulangan kami. Mereka semua orang jahat…" kata Yranese Melidor, 45 tahun, yang tiba di Haiti dengan penerbangan sebelumnya.Kericuhan di bandara itu menegaskan gambaran soal krisis yang memburuk di Haiti, negara termiskin di belahan bumi bagian barat.Pembunuhan terhadap presiden, peningkatan kekerasan oleh geng-geng kriminal. Serta hantaman gempa besar telah menyulut berbagai kerusuhan di negara itu dalam beberapa pekan terakhir.