Polisi telah memeriksa empat orang terkait kasus pembakaran petasan yang berbahan dasar lembaran Al-Quran, kitab suci agama Islam.
Ke-empatnya masih berstatus sebagai saksi dan Korp Bhayangkarapun telah mendatangi lokasi dan warung penjualan petasan yang sempat viral tersebut."Sudah. Ada empat yang diperiksa," ungkap Kapolsek Ciledug Kompol Poltar L Gaol, Selasa (14/9/2021).Disinggung lebih jauh terkait kasus tersebut dan siapa inisial dari ke-empat saksi itu, Poltar enggan mengungkapkannya.Diberitakan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang menyatakan, pembakaran petasan berasal dari kertas kitab suci agama Islam adalah sebuah penodaan agama.Kendati demikian Kepolisian untuk berhati-hati dalam penelusuran kasus yang terjadi di Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten."MUI memastikan lembaran kertas tersebut adalah potongan kertas berisi kitab suci agama Islam," ungkap Baijuri Khotib, Ketua MUI Kota Tangerang kepada, Senin (13/9/2021), seperti dikutip dari rri.co.id.Diberitakan sebelumnya, warga Parung Serab, Ciledug digegerkan dengan penemuan serpihan kertas petasan berbahan lembaran Al-Quran. Yakni di bekas acara hajatan atau pernikahan.Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @info.banten, Sabtu (11/9/2021) malam, terlihat sejumlah pemuda berada di sebuah kebun kosong.Mereka tampak kebingungan saat melihat adanya serpihan petasan yang baru diledakkan tetapi dilapisi dengan lembaran dari kitab suci Al-Quran.Dari keterangan di postingan di akun Instagram @info.banten, awalnya ada seorang pemuda yang mengaku pamannya menikahkan anaknya, Sabttu (11/9/2021).Pernikahan itu digelar dengan adat betawi, yang terbiasa dengan tradisi menyalakan petasan sebagai simbol acara akad nikah sudah selesai.Setelah itu, saat selesai petasan dibakar ternyata bahan baku kertas untuk melapisi petasan itu terbuat dari lembaran Al Qur'an.
![]()
