Warga Korban Banjir dan Longsor di Lembata Minta Mensos Merelokasi Mereka

Warga Korban Banjir dan Longsor di Lembata Minta Mensos Merelokasi Mereka (Foto Istimewa via Kumparan)
Warga Korban Banjir dan Longsor di Lembata Minta Mensos Merelokasi Mereka (Foto Istimewa via Kumparan) (Foto : )
Warga terdampak banjir dan longsor di wilayah Kec. Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata meminta pemerintah melakukan relokasi tempat tinggal.
Hal ini mereka sampaikan saat berdialog dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Posko Puskesmas Waipukang, Kecamatan Ile Ape, Selasa (6/4/2021).Kepala Desa Amakaka Thomas Tiro adalah satu perwakilan pengungsi yang menyampaikan di hadapan Mensos Risma dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur keinginan mereka untuk direlokasi.Menurut dia, bencana dan longsor yang berasal dari lereng Gunung Ile Lewotolok itu telah menghancurkan 54 rumah warga termasuk rumah miliknya dan gedung SDI Lewotolok 1."Rumah saya juga hilang, tolong penuhi kebutuhan kami pengungsi. Kami minta bisa tangani da tempatkan kami di pemukiman yang layak dan aman," ungkap Thomas.Hal yang sama diungkapkan Camat Ile Ape Timur, Nikolaus Ola Watun yang menyebutkan ada 9 desa di lereng gunung Ile Lewotolok yang rentan bencana.Niko Watun meminta pemerintah melakukan relokasi desa-desa yang rentan bencana.Terhadap hal ini, Mensos Risma sepakat dengan usulan relokasi tersebut.Namun Mensos Risma, rencana itu bisa terealisasi cepat kalau pemerintah daerah Kabupaten Lembata bisa menyiapkan lahan untuk relokasi."Kalau relokasi akan sangat bagus. Tapi tidak bisa segera. Butuh proses," ujarnya.Menanggapi hal ini, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menjelaskan rencana relokasi sudah dipikirkan pemerintah.Bupati Sunur memastikan areal yang saat ini jadi aliran banjir dan longsor sudah pasti tidak akan dijadikan pemukiman lagi."Pemerintah tentu akan membantu penyintas membangun rumah jika dia punya tanah di tempat lain. Tanah itu bisa perorangan dan bisa juga per kelompok," katanya, seperti dikutip dari Kumparan.Selain Mensos Risma, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Anggota DPD RI Angelo Wake Kako juga mengunjungi para pengungsi dan meninjau lokasi bencana di desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka hingga Waimatan.