BPS: Dampak Covid-19, Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia Meningkat

BPS: Dampak Covid-19, Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia Meningkat (Foto Dok. BPS)
BPS: Dampak Covid-19, Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia Meningkat (Foto Dok. BPS) (Foto : )
Dampak Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, menyebabkan jumlah penduduk miskin dan pengangguran semakin bertambah.
Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis hari ini, jumlah penduduk miskin di Indonesia sampai bulan September 2020. Bertambah sebanyak 27.55 juta orang.Jumlah tersebut, meningkat sebanyak 1.13 juta orang dibandingkan pada bulan Maret 2020. Meningkat 2.75 juta orang dibandingkan pada bulan September 2019."Angka kemiskin ini diolah dari hasil survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS) yang biasanya dilakukan setiap bulan Maret dan September setiap tahun," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Senin (15/2/2021).Menurutnya, dalam survei di bulan September 2020, akibat pandemi Covid-19, pertanyaan yang diajukan pada responden disederhanakan.Pertanyaan yang diajukan antara lain total pengeluaran responden, dan komoditas makanan dan nonmakanan yang dikonsumsi masyarakat. Jumlah responden sebanyak 67.250 rumah tangga, adalah responden yang sama saat survei di bulan Maret 2020.Hasil survei menunjukkan, sejumlah faktor yang menyebabkan jumlah orang miskin di Indonesia bertambah hingga September 2021. Yaitu pandemi Covid-19 yang menyebabkan aktivitas ekonomi masyarakat terhambat.Pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi hingga minus 3.49 persen di triwulan III tahun 2020. Akibat tingkat konsumsi rumah tangga yang juga masih terkontraksi hingga minus 4.05 persen. Meskipun laju inflasi dari bulan Maret hingga September 2020 cenderung rendah sebesar 0,12 persen.Inflasi yang rendah disebabkan karena sisi permintaan yang menurun tajam, akibat daya beli masyarakat yang melemah."Dampak Covid 19 menyebabkan penurunan pendapatan pada seluruh lapisan masyarakat. Tingkat pendapatan masyarakat lapisan bawah menurun lebih dalam, dibandingkan tingkat pendapatan masyarakat lapisan atas. Untuk lapisan bawah, 7 dari 10 responden mengalami penurun pendapatan. Sedangkan pada lapisan masyarakat atas, hanya 3 dari 10 responden yang mengaku mengalami penurunan pendapatan," jelas Suharyanto.Pandemi Covid-19 juga menyebabkan jumlah pengangguran terbuka hingga Agustus 2020 meningkat menjadi 7.07 persen. Dibandingkan posisi Agustus 2019 sebesar 5.23 persen.Sehingga jumlah pengangguran usia kerja mencapai 2.56 juta orang di Agustus 2020.