Manajer Liverpool, Juergen Klopp, sedang dirundung duka mendalam. Sang ibu meninggal dunia, namun tak bisa menghadiri pemakamannya. Klopp memberikan penghormatan emosional kepada sang ibunda, Elisabeth. Wanita yang melahirkannya itu wafat di usia 81 tahun, Selasa (9/2) waktu setempat.
Klopp tidak dapat menghadiri pemakaman ibundanya di Black Forest di Jerman lantaran pembatasan akibat pandemi virus Covid-19. Hal ini dikarenakan, Jerman melarang penerbangan dari Inggris masuk ke negaranya. Sang ibu sendiri telah dimakamkan pada Selasa (9/2/21) lalu.
Dikutip dari Sportsbible (10/2/21), Klopp mengatakan bahwa ibunya adalah sosok yang baik dan sangat berarti bagi dirinya “"Dia sangat berarti bagi saya. Dia benar-benar ibu dalam arti terbaiknya," ujar pria berusia 53 tahun itu. "Sebagai seorang Kristen yang taat, saya tahu dia berada di tempat yang lebih baik sekarang," tambahnya. "Fakta bahwa saya tidak bisa hadir di pemakaman adalah karena masa-masa sulit.
Begitu keadaan memungkinkan, kami akan mengadakan peringatan yang indah untuk ibu saya," beber Klopp. Klopp terakhir bertemu dengan sang ibunda saat merayakan ulang tahun yang ke-80. Klopp merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.
Dirinya lahir dari pasangan Elisabeth dan Norbert Klopp. Meski tak bisa ke Jerman, Klopp mengaku akan tetap pulang jika perbatasan sudah dibuka untuk mengenang sang Ibu bersama sanak keluarga. Klopp kini menjadi yatim-piatu. Ayah Klopp meninggal pada tahun 2000, di usia 66 tahun karena sakit. Atas situasi perasaan hati Klopp yang ada sekarang ini, The Reds pun memberikan semangat untuk sang pelatih.
Bukan hanya Kopp yang tidak bisa masuk ke Jerman, Liverpool juga ditolak masuk ke Jerman untuk menghadapi kontestan Bundesliga RB Leipzig dalam lanjutan pertandingan babak 16 besar Liga Champions Eropa. Dampak pembatasan di situasi pandemi tersebut, pertandingan Liverpool melawan RB Leipzig harus dipindahkan ke Budapest, Hongaria.