Diguyur hujan deras seharian, menyebabkan banjir lahar dingin Semeru kembali menerjang, di Sungai Besuk Lanang Lumajang, Jawa Timur. Puluhan warga pun langsung berhamburan keluar rumah menuju atas tanggul, untuk memastikan debit arus lahar tidak sampai meluap ke permukiman.
Hanya dalam waktu singkat, banjir lahar dingin Semeru disertai suara gemuruh, langsung memenuhi aliran Sungai Besuk Lanang, di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.[caption id="attachment_420955" align="alignnone" width="900"]
![Banjir lahar dingin susulan semakin besar-LMJ-2]()
Warga berhamburan keluar rumah dan memastikan banjir tak sampai meluap ke permukiman (Foto: ANTV/ M. Syahwan)[/caption]Derasnya arus banjir bercampur material vulkanik berwarna coklat pekat ini, juga menghanyutkan batu-batu berukuran besar, terlihat mengalir ke hilir Sungai Curah Kobokan.Sebelum banjir datang secara tiba-tiba, petugas BPBD telah berhasil menghalau warga dan pengunjung, untuk segera meninggalkan lokasi, karena masuk kawasan rawan bencana sekunder.“Banjir lahar dingin susulan kembali terjadi, untuk itu warga di sekitar sungai dihimbau menjauhi lokasi ini. Termasuk para penambang, yang mungkin sudah lebih tahu dengan kondisi ini. Yang berbahaya kali ini, banjir lahar dingin ini bisa membentuk aliran baru, “ ujar petugas TRC BPBD Lumajang, Sugiono.Akibat suara gemuruh yang ditimbulkan, material bebatuan yang terseret arus lahar, membuat warga dusun curah kobokan panik dan berhamburan keluar rumah. Untuk memastikan debit banjir tak sampai meluap kepemukiman penduduk, puluhan warga mendatangi tanggul sungai dan melihat kondisi banjir.Petugas juga menghimbau para penambang pasir, utntuk tidak melakukan aktivitas di sepanjang hilir Sungai Curah Kobokan, karena merupakan jalur luncuran lahar maupun awan panas, seiring tingginya curah hujan di puncak Mahameru saat ini.Muhammad Syahwan | Lumajang, Jawa Timur
Warga berhamburan keluar rumah dan memastikan banjir tak sampai meluap ke permukiman (Foto: ANTV/ M. Syahwan)[/caption]Derasnya arus banjir bercampur material vulkanik berwarna coklat pekat ini, juga menghanyutkan batu-batu berukuran besar, terlihat mengalir ke hilir Sungai Curah Kobokan.Sebelum banjir datang secara tiba-tiba, petugas BPBD telah berhasil menghalau warga dan pengunjung, untuk segera meninggalkan lokasi, karena masuk kawasan rawan bencana sekunder.“Banjir lahar dingin susulan kembali terjadi, untuk itu warga di sekitar sungai dihimbau menjauhi lokasi ini. Termasuk para penambang, yang mungkin sudah lebih tahu dengan kondisi ini. Yang berbahaya kali ini, banjir lahar dingin ini bisa membentuk aliran baru, “ ujar petugas TRC BPBD Lumajang, Sugiono.Akibat suara gemuruh yang ditimbulkan, material bebatuan yang terseret arus lahar, membuat warga dusun curah kobokan panik dan berhamburan keluar rumah. Untuk memastikan debit banjir tak sampai meluap kepemukiman penduduk, puluhan warga mendatangi tanggul sungai dan melihat kondisi banjir.Petugas juga menghimbau para penambang pasir, utntuk tidak melakukan aktivitas di sepanjang hilir Sungai Curah Kobokan, karena merupakan jalur luncuran lahar maupun awan panas, seiring tingginya curah hujan di puncak Mahameru saat ini.Muhammad Syahwan | Lumajang, Jawa Timur
